Hits Health: Gejala Long COVID-19 dari Mata, Warga Amerika Pakai Masker Lagi

Risna Halidi Suara.Com
Rabu, 28 Juli 2021 | 08:40 WIB
Hits Health: Gejala Long COVID-19 dari Mata, Warga Amerika Pakai Masker Lagi
Ilustrasi virus corona Covid-19, (Pixabay/educadormarcossv)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti menemukan bahwa masalah di mata dapat menjadi gejala adanya long COVID-19. Apa saja dan bagaimana penjelasannya?

Sementara di belahan dunia lain yaitu Amerika Serikat, semua warga di sana diimbau untuk kembali mengenakan masker di ruangan tertutup guna menekan angka infeksi COVID-19 yang kembali meningkat.

Berita mengenai gejala long COVID-19 lewat mata dan imbauan pakai masker di AS masuk dalam daftar berita kanal Health paling populer di Suara.com edisi Rabu, 28 Juli 2021 berikut ini.

1. Saraf Rusak dan Penumpukan Sel Imun di Kornea Jadi Gejala Baru Long COVID-19

Baca Juga: 3 Tempat Isolasi Mandiri di Makassar, Pasien Covid-19 Silahkan Pilih

Sebagai ilustrasi: penumpukan sel imun di kornea mata menjadi salah satu gejala baru long Covid-19. (Shutterstock)
Sebagai ilustrasi: penumpukan sel imun di kornea mata menjadi salah satu gejala baru long Covid-19. (Shutterstock)

Kerusakan saraf dan penumpukan sel imun di kornea mata menjadi salah satu gejala baru long COVID-19 .

Meski hasil awal penelitian masih perlu dilakukan pada kelompok orang yang lebih banyak, namun peneliti sebenarnya sudah menduga kerusakan saraf yang terjadi bisa terkait long COVID-19 .

Baca selengkapnya

2. Update Covid-19 Global: Angka Infeksi Naik, Warga AS Diimbau Pakai Masker Lagi

Ilustrasi pakai masker. (Pexels)
Ilustrasi pakai masker. (Pexels)

Hanya dalam waktu 24 jam, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 562.430 kasus di seluruh dunia.

Baca Juga: Sering Dikira Sama, Ini Beda Karantina dan Isolasi Mandiri Pasien COVID-19

Di waktu yang sama, angka kematian juga terus bertambah sebanyak 9.261 jiwa dan angka kesembuhan bertambah 439.786 orang.

Baca selengkapnya

3. Orang yang Mengasingkan Diri 8 Kali Lebih Berisiko Terinfeksi Virus Corona Covid-19

Ilustrasi virus corona Covid-19 (Pixabay/Coyot)
Ilustrasi virus corona Covid-19 (Pixabay/Coyot)

Para ilmuwan Inggris mengatakan orang yang mengasingkan diri di suatu tempat justru memiliki risiko tinggi terinfeksi virus corona Covid-19 daripada orang yang rentan secara klinis.

Studi oleh Universitas Glasgow yang diterbitkan dalam Scientific Reports, mengamati 1,3 juta pasien virus corona Covid-19 di Glasgow dan Clyde.

Baca selengkapnya

4. Susah Fokus Usai Sembuh dari Covid-19, Bisakah Otak Kembali Normal?

Ilustrasi lupa dan susah fokus. [Shutterstock]
Ilustrasi lupa dan susah fokus. [Shutterstock]

Sejumlah pasien Covid-19 mengaku mengalami susah fokus usai sembuh dan menjadi penyintas. Muncul pertanyaan, bisakah otak kembali normal pasca terinfeksi Covid-19?

Penurunan fungsi otak hingga sulit berkonsentrasi dialami penyintas Covid-19. Gejala seperti hilang ingatan, mudah lupa dan sakit kepala jika berpikir terlalu keras, jadi keluhan yang paling banyak dialami.

Baca selengkapnya

5. Atasi Sesak Napas Saat Isolasi Mandiri, Ini Cara Melakukan Senam Pernapasan

Ilustrasi senam pernapasan. (Shutterstock)
Ilustrasi senam pernapasan. (Shutterstock)

Sesak napas mengintai pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri. Simak cara mengatasinya dengan senam pernapasan berikut ini.

Serangan sesak napas kerap jadi perhatian di masa pandemi Covid-19. Pasalnya jika terjadi, tubuh berisiko besar alami perburukan, jadi masyarakat perlu tahu cara senam pernapasan untuk mengatasi sesak napas saat isolasi mandiri (isoman) bagi pasien Covid-19.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI