Suara.com - Pernahkah kamu merasa seperti ada yang kurang saat belum minum kopi atau teh seharian? Jika iya, tandanya kamu sudah merasakan dampak dari zat adiktif.
Seperti pada rokok dan narkoba, kopi dan teh juga mengandung zat adiktif yang bisa membuat seseorang kecanduan setelah mengonsumsinya terus menerus.
Pertanyaanya, apa sih pengertian zat adiktif? Dikutip dari Ruang Guru, zat adiktif akan memengaruhi kerja tubuh.
Jika tidak mengonsumsinya dalam jangka waktu tertentu, maka tubuh akan seperti kehilangan sesuatu. Kemudian mengirimkan perintah ke otak untuk mengonsumsi zat tersebut.
Baca Juga: Lussid Coffee, Tempat yang Cocok untuk Jiwa-jiwa Produktif
Menurut definisi para ilmuwan, zat adiktif merupakan zat aktif yang jika dikonsumsi oleh organisme hidup, maka dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan efek ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan.
Jika sudah pada tahapan terparah, maka menghentikan konsumsi zat tersebut dapat menyebabkan rasa lelah atau pun sakit yang luar biasa.
Memang tidak semua zat adiktif berbahaya untuk tubuh. Tetapi, bagaimanapun juga, sesuatu yang menyebabkan ketagihan tidak akan berakhir baik untuk tubuh .
Zat adiktif bisa ditemukan secara alami, semi sintetis atupun hasil dari sintetis murni. Namun, ilmuwan membagi zat adiktif menjadi 3 jenis , yaitu zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika, zat adiktif narkotika, dan zat adiktif psikotropika.
1. Zat Adiktif Bukan Narkotika dan Psikotropika
Zat adiktif jenis ini dapat menghasilkan suatu reaksi biologis pada tubuh, tetapi tidak menghilangkan kesadaran penggunanya.
Baca Juga: 5 Tanda kalau Kamu Sudah Kecanduan HP, Tak Bisa Hidup Tanpa Charger!
Biasanya zat ini memengaruhi kerja tubuh seperti meningkatkan kewaspadaan, melemaskan otot, atau sebagai anti depresan ringan.
Ada beberapa produk yang mengandung zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika juga dijual bebas. Tapi ada beberapa pula yang dijual dengan aturan cukup ketat.
Kopi dan teh adalah produk yang termasuk dalam kategori ini. Kafein yang terkandung di dalam kopi dan teh dapat membuat tubuh terjaga dan berkonsentrasi dengan meningkatkan kewaspadaan pada otak.
Untuk barang yang dijual dengan bebas terbatas biasanya termasuk ke dalam golongan antidepressant ringan, misalnya rokok atau minuman beralkohol. Nikotin dalam rokok dapat membuat penggunanya merasa relaksasi dan tenang, begitu pula dengan alkohol pada miras.
2. Zat Adiktif Narkotika
Zat adiktif narkotika adalah zat yang peredarannya dilarang di seluruh dunia dan tercantum pelarangannya pada undang-undang.
Zat ini jika dikonsumsi dapat menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, hilangnya rasa, menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan yang parah.
Zat ini bisa didapatkan dalam bentuk alami dan bukan alami, selain itu bahan ini juga bisa disintetiskan menjadi bahan yang lebih kuat. Zat adiktif jemis ini bisa ditemjkan pada narkotika jenis opium, kokain, dan heroin.
3. Zat Adiktif Psikotropika
Zat adiktif psikotropika adalah golongan zat yang masih termasuk kedalam zat yang dilarang dalam undang-undang.
Efek yang dihasilkan tidak terlalu berbeda dengan zat adiktif narkotika. Tetapi zat psikotropika lebih memengaruhi sistem syaraf pusat dan merubah perilaku serta mental penggunanya.
Dari semua zat adiktif, pasikotropika biasanya mempunyai bentuk produk yang lucu dan menarik, seperti permen berwarna atau perangko bergambar lucu-lucu. Contohnya adalah LSD, pil koplo, ekstasi, atau sabu-sabu.