Susul Sinovac, Sinopharm Juga Ajukan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 di Brasil

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 27 Juli 2021 | 19:01 WIB
Susul Sinovac, Sinopharm Juga Ajukan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 di Brasil
Seorang staf medis mengambil sampel vaksin COVID-19 nonaktif di sebuah pabrik produksi vaksin milik China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) di Beijing, China, 11 April 2020. China telah menyetujui dua kandidat vaksin COVID-19 nonaktif untuk uji klinis. Dua kandidat vaksin tersebut dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Wuhan di bawah China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Research and Development Co.Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing. ANTARA FOTO/Xinhua/Zhang Yuwei/pras.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Brasil menambah daftar calon vaksin COVID-19 yang akan digunakan, setelah China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm) mengajukan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 buatannya

Anvisa, otoritas kesehatan Brasil, menyebut permintaan izin penggunaan darurat sudah diterima dan akan ditinjau segera.

Dilansir ANTARa, Brasil sudah menggunakan vaksin COVID-19 China yang lain, yakni Coronavac produksi Sinovac Biotech, yang paling banyak diberikan di negara Amerika Selatan itu.

Anvisa mengatakan vaksin Sinopharm terbuat dari virus yang dimatikan dan direkomendasikan untuk orang berusia 18 tahun ke atas.

Baca Juga: Jadwal Vaksinasi Covid-19 Kota Batam Pekan Ini

INFOGRAFIS: Simak Perbedaan Vaksin Sinovac, Sinopharm, Moderna dan AstraZeneca!
INFOGRAFIS: Simak Perbedaan Vaksin Sinovac, Sinopharm, Moderna dan AstraZeneca!

Anvisa menambahkan bahwa vaksin tersebut diberikan dalam dua dosis, dengan jeda pemberian 3-4 pekan dari dosis pertama, mengutip informasi dari pihak produsen.

Anvisa mengatakan akan meninjau keesokan harinya apakah dokumen yang diserahkan oleh Sinopharm lengkap dan pihaknya kemungkinan akan meminta informasi tambahan untuk memproses permohonan penggunaan darurat.

Ada alasan mengapa vaksin Sinopharm hanya diberikan kepada usia 18 tahun ke atas. Berdasarkan penelitian terbaru, vaksin Sinopharm China menawarkan perlindungan paling rendah dibandingkan vaksin Covid-19 lainnya.

Hasil survei sampel darah dari 450 orang di Hungaria pada 2 Minggu setelah suntikan vaksin Sinophram kedua, menemukan 90 persen orang usia di bawah 50 tahun mengembangkan antibodi pelindung.

Hasil survei sampel darah dari 450 orang di Hungaria pada 2 Minggu setelah suntikan vaksin Sinophram kedua, menemukan 90 persen orang usia di bawah 50 tahun mengembangkan antibodi pelindung.

Baca Juga: Banyak Diburu, Ini 5 Tips Daftar Vaksin Covid-19 untuk Masyarakat Umum

Hasil survei sampel darah dari 450 orang di Hungaria pada 2 Minggu setelah suntikan vaksin Sinophram kedua, menemukan 90 persen orang usia di bawah 50 tahun mengembangkan antibodi pelindung.

"Hasil survei ini sangat mengkhawatirkan bahwa orang-orang yang berisiko tinggi justru memiliki respons antibodi yang lebih buruk," kata Jin Dong-yan, ahli virologi Universitas Hong Kong dikutip dari Fox News.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI