Suara.com - Brasil menambah daftar calon vaksin COVID-19 yang akan digunakan, setelah China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm) mengajukan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 buatannya
Anvisa, otoritas kesehatan Brasil, menyebut permintaan izin penggunaan darurat sudah diterima dan akan ditinjau segera.
Dilansir ANTARa, Brasil sudah menggunakan vaksin COVID-19 China yang lain, yakni Coronavac produksi Sinovac Biotech, yang paling banyak diberikan di negara Amerika Selatan itu.
Anvisa mengatakan vaksin Sinopharm terbuat dari virus yang dimatikan dan direkomendasikan untuk orang berusia 18 tahun ke atas.

Anvisa menambahkan bahwa vaksin tersebut diberikan dalam dua dosis, dengan jeda pemberian 3-4 pekan dari dosis pertama, mengutip informasi dari pihak produsen.
Anvisa mengatakan akan meninjau keesokan harinya apakah dokumen yang diserahkan oleh Sinopharm lengkap dan pihaknya kemungkinan akan meminta informasi tambahan untuk memproses permohonan penggunaan darurat.
Ada alasan mengapa vaksin Sinopharm hanya diberikan kepada usia 18 tahun ke atas. Berdasarkan penelitian terbaru, vaksin Sinopharm China menawarkan perlindungan paling rendah dibandingkan vaksin Covid-19 lainnya.
Hasil survei sampel darah dari 450 orang di Hungaria pada 2 Minggu setelah suntikan vaksin Sinophram kedua, menemukan 90 persen orang usia di bawah 50 tahun mengembangkan antibodi pelindung.
Hasil survei sampel darah dari 450 orang di Hungaria pada 2 Minggu setelah suntikan vaksin Sinophram kedua, menemukan 90 persen orang usia di bawah 50 tahun mengembangkan antibodi pelindung.
Baca Juga: Jadwal Vaksinasi Covid-19 Kota Batam Pekan Ini
Hasil survei sampel darah dari 450 orang di Hungaria pada 2 Minggu setelah suntikan vaksin Sinophram kedua, menemukan 90 persen orang usia di bawah 50 tahun mengembangkan antibodi pelindung.