Simak, Ini Peran Penting Sekolah untuk Turunkan Penularan TBC Pada Anak

Selasa, 27 Juli 2021 | 18:22 WIB
Simak, Ini Peran Penting Sekolah untuk Turunkan Penularan TBC Pada Anak
Tuberkulosis (TBC) di Indonesia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tuberkulosis alias penyakit TB atau TBC bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Salah satu wilayah paling rentan penularan TBC pada anak-anak adalah di sekolah.

Untuk itu, penting bagi sekolah mengambil bagian dalam penanggulangan TBC, termasuk mencegah penularan ke anak-anak.

Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, 98 ribu orang meninggal dunia karena TBC setiap tahunnya. Angka ini setara dengan 11 kematian perjam.

Demi menurunkan penularan TBC pada anak, Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu menyebut Kemenkes sudah menyusun Pedoman Sekolah Peduli TBC.

Baca Juga: TBC Tak Kunjung Sembuh, Pria di Tebet Nekat Akhiri Hidup

"Pedoman ini merupakan bagian implementasi yang dilakukan oleh lintas sektor, baik itu provinsi maupun kabupaten/kota dalam mendukung partisipasi ini lewat pembina UKS," ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima Suara.com.

Ilustrasi Bakteri tuberkulosis,TBC [iLexx/Envato]
Ilustrasi Bakteri tuberkulosis TBC [iLexx/Envato]

Berdasarakn data dari Global TBC Report tahun 2020, Indonesia merupakan beban dengan TBC tertinggi kedua sesudah India, dengan perkiraan kasus tiap tahunnya sebesar 845.000 orang.

Sebelumnya, jumlah kasus TBC pada tahun 2019 sebesar 142.000 kasus, bahkan presentasi ini cukup besar di Indonesia, yakni 17 persen.

Selain itu, kasus TBC di tahun yang sama ada 63.113 atau 62 persen. Sisi lain, pengobatan TBC anak belum mencapai target yang diharapkan, bahkan pengobatannya baru 62 persen.

Adapun tujuan dari Sekolah Peduli TBC ini, adalah untuk menyebarluaskan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat. Khususnya kepada ekosistem pendidikan.

Baca Juga: Pelaku Utama Geng Motor Pengeroyok Polisi Ditangkap, Dialah Si Penggagas Balap Liar

Selain itu, untuk memperkuat peran satuan pendidikan dalam pembentukan karakter dan perubahan perilaku, perlu adanya pola hidup sehat.

“Gerakan ini menjadi penting karena TBC sudah jelas menyerang semua kelompok umur, termasuk anak-anak yang dilaporkan ada 1,12 juta anak di dunia yang terinfeksi TBC. Kita tahu bersama, TBC itu penularannya cepat dengan percikan ludah,” ungkap dr. Maxi lebih lanjut.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Menengah Jumeri mengapresiasi penyusunan Pedoman Sekolah Peduli TBC ini. Ia berharap kepala sekolah, tenaga pendidikan, peserta didik, masyarakat lingkungan sekolah, dan orang tua dapat mengetahui dan menyadari bahaya ancaman TBC.

Ia juga mengimbau kepada LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan), BP-PAUD (Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini), dan Dikmas (Pendidikan Masyarakat), turut aktif melakukan advokasi serta sosialisasi.

“Lakukan advokasi dan sosialisasi kepada dinas pendidikan di daerah masing-masing, tujuannya ini dapat meningkatkan pengetahuan sekaligus pemahaman TBC pada anak,” kata Jumeri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI