Suara.com - Tanggal 28 Juli setiap tahunnya selalu diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia atau World Hepatitis Day.
Hari ini, kampanye hepatitis dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia tentang penyakit peradangan hati atau liver ini.
Tanggal 28 Juli adalah hari kelahiran Ilmuwan Amerika Serikat dr. Baruch Samuel Blumberg, penemu vaksin hepatitis B pada tahun 1967. Ia menemukan vaksin ketika menginjak usia 42 tahun. Itulah kenapa 28 Juli didapuk sebagai hari hepatitis sedunia 2021.
Hepatitis adalah peradangan pada organ hati, umumnya disebabkan oleh virus. Di antara beberapa virus, virus hepatitis B dan hepatitis C dengan keluaran klinis hepatitis akut dan kronik merupakan virus hepatitis yang menimbulkan permasalahan kesehatan masyarakat terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Kemenkes: 18 Juta Penduduk Indonesia Terinfeksi Hepatitis B
Mirisnya data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI di 2020 merilis data dari 2,6 juta atau 51,4 persen ibu hamil Indonesia yang diperiksa hepatitis B (HBsAg), 1,7 persen atau 45.108 ibu hamil reaktif atau terinfeksi hepatitis B.
Mirisnya hepatitis ini nyaris selalu ditularkan ibu hamil kepada bayinya, data menunjukkan jika 94,2 persen atau 32.387 bayi lahir terinfeksi hepatitis B.
Menurut lembar fakta terbaru yang dikeluarkan Subdit Hepatitis dan PISP Kemenkes RI Selasa (27/7/2021) menjelaskan jika penularan hepatitis B dari ibu hamil ke bayi terjadi secara vertikal, yang diperkirakan mayoritas terjadi saat proses persalinan.
Akibat risiko yang besar saat proses persalinan itu, maka Kemenkes menggiatkan deteksi dini hepatitis pada ibu hamil sebagai prioritas di trisemeter satu atau tiga bulan pertama kehamilan. Sehingga jika terdeteksi pada ibu bisa dilakukan tindakan pencegahan saat bayi dilahirkan, agar bayi tidak tertular hepatitis B.
"Diperkirakan sekitar 95 persen terjadi pada masa persalinan dan 5 persen secara intra uterin (lewat rahim). Karena penularan terjadi di awal kehidupan, maka risiko bayi menjadi hepatitis B kronik juga tinggi dikemudian hari," terang Kemenkes.
Baca Juga: Mana yang Lebih Penting Bagi Bumil, Vaksinasi Covid-19 atau Hepatitis?
Hepatitis akut dapat sembuh secara spontan dan membentuk kekebalan terhadap penyakit ini, sedangkan hepatitis kronik adalah infeksi yang bertahan dalam darah hingga lebih dari enam bulan.