Suara.com - Pemerintah kota Tokyo menambah jumlah kapasitas tempat tidur di rumah sakit, menyusul kasus COVID-19 yang terus meningkat.
Tokyo, kota tempat penyelenggaraan Olimpiade 2020, mengalami lonjakan kasus COVID-19 dalam sepekan terakhir.
Dilansir ANTARA, dengan semakin banyaknya rumah sakit yang menerima pasien COVID-19, Tokyo bermaksud untuk menambah jumlah tempat tidur menjadi 6.406 pada awal Agustus dari jumlah sekarang, yakni 5.967, menurut berita TBS.
Rumah-rumah sakit harus mempertimbangkan untuk menunda operasi yang direncanakan dan mengurangi layanan untuk pasien perawatan lain, kata TBS yang mengutip pemberitahuan dari otoritas kota Tokyo kepada lembaga-lembaga medis.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo: Lolos ke Perempat Final, The Daddies Belum Pikirkan Medali Emas
Kasus harian COVID-19 di ibu kota Jepang, yang telah mengizinkan masuknya pengunjung luar negeri untuk Olimpiade 2020 Tokyo, naik dua kali lipat menjadi 1.429 pada Senin dibandingkan seminggu sebelumnya.
Sementara upaya vaksinasi ditujukan untuk meningkatkan perlindungan bagi warga lansia yang kemungkinan besar membutuhkan perawatan darurat jika mereka jatuh sakit, hanya 36 persen dari populasi di Jepang yang telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin, menurut pelacak vaksinasi Reuters.
Sementara di sis lain, sorotan untuk Tokyo datang dari perkampungan atlet yang disebut sebagai biang kelai penyebaran virus Corona.
Melansir Daily Star, Selasa (27/7/2021), panitia telah melarang tos hingga ciuman untuk menghindari adanya kontak fisik antar atlet di luar pertandingan.
Bahkan mereka telah memasang tempat tidur anti-seks yang terbuat dari karton untuk mengesampingkan hubungan seksual.
Baca Juga: Sisi Gelap Perkampungan Atlet Olimpiade, Penuh Kondom dan Seks Bebas
Aturan itu mengakhiri tradisi Olimpiade yang diketahui dari mulut ke mulut punya sisi gelap. Banyak aktivitas seks yang terjadi di perkampungan atlet.
Hubungan ranjang yang terjadi baik antara sesama atlet maupun pihak luar sudah menjadi rahasia umum di Olimpaide. Bahkan di Rio de Janeiro 2016, panitia menyediakan 450 ribu kondom wanita dan pria selama acara.
Mantan pemain seluncur salju Jamie Anderson mengamini sisi gelap perkampungan atlet yang dipenuhi aktivitas seks.
"Olimpiade terakhir saya adalah ketika saya pertama kali belajar tentang Tinder. Dan itu adalah tempat terbaik untuk dikunjungi karena semua orang di sana hanyalah sekelompok gadis Olympian yang seksi," kata Jamie Anderson.
Peraih medali emas Olimpiade tiga kali Shaun White juga mengungkap rahasia desa Olimpiade musim dingin 2018, menggambarkannya sebagai pesta pora, pesta, dan atlet yang bersemangat.
Laporan menunjukkan atlet menggunakan lebih dari 150.000 kondom selama Olimpiade, dengan tambahan 20.000 diperlukan pada kompetisi sebelumnya. [ANTARA]