Suara.com - Seorang pria usia 34 tahun yang selalu menolak suntik vaksin Covid-19 meninggal dunia karena virus corona Covid-19. Sebelum meninggal, pria bernama Matthew Keenan itu sempat berharap ingin memutar waktu kembali dan suntik vaksin Covid-19.
Matthew Keenan, mengaku kepada teman-temannya bahwa dirinya menyesal telah menolak suntik vaksin Covid-19 setelah dirawat di rumah sakit hingga koma.
Sampai akhirnya, Matthew Keenan meninggal dunia secara tragis dalam beberapa minggu setelah terinfeksi virus corona Covid-19 tersebut. Ia pun sempat menyetujui dokternya untuk membagikan kisahnya ke orang lain sebelum meninggal dunia.
Leanne Cheyne, seorang konsultan pernapasan di Bradford Royal Infirmary, mengunggah foto Matthew ketika menjalani perawatan medis dengan tabung oksigen di rumah sakit akibat virus corona Covid-19.
Baca Juga: Beredar Kabar Vaksin COVID-19 Mengandung Racun, Benarkah? Cek Fakta Sebenarnya!
"Matthew telah menyetujui saya untuk membagikan kisahnya. Matthew mengaku skeptis dengan vaksin Covid-19 sampai akhirnya ia tertular virus corona Covid-19 dan menyesali sikapnya yang selalu menolak vaksin sehingga ia ingin memutar waktu," tulis Leanne dikutip dari The Sun.
Leanne pun mengatakan bahwa Matthew adalah salah satu pasien Covid-19 di rumah sakitnya yang menderita kondisi cukup parah, Padahal masih berusia di bawah 40 tahun.
Saat pertama kali terinfeksi virus corona Covid-19, Matthew mengaku gejalanya terasa seperti sedang ditabrak oleh truk. Ia merasa tubuhnya membeku dan panas sekali.
Selain itu, ia juga mengalami sakit punggung yang lebih buruk dari biasanya. Pada waktu itulah, Matthew baru menyadari kalau virus corona Covid-19 itu memang nyata.
Saat kondisinya semakin memburuk, Matthew baru menyesali sikapnya yang selalu menolak suntik vaksin Covid-19. Bahkan, ia selalu berharap bisa memutar waktu kembali untuk suntik vaksin Covid-19.
Baca Juga: Beredar Foto Jenazah Pasien COVID-19 Berjejer di Rumah Sakit Bekasi, Cek Fakta Sebenarnya!
Dalam penghormatan terakhir, Billy Brown, temannya selama lebih dari 20 tahun mengatakan bahwa Matthew adalah seorang pria baik dan menyenangkan. Ia pun tak menyangka virus corona Covid-19 telah merenggut nyawa temannya dengan begitu cepat.