Dr. Peter McCullough mengaku sebagai dokter ahli penyakit jantung dan penyakit dalam dari Texas, Amerika Serikat.
Meski demikian, ia memiliki riwayat menyebarkan informasi bohong mengenai pandemi dan vaksin covid-19, khususnya vaksinasi yang dilakukan di Amerika Serikat.
Adapun klaimnya di antaranya adalah orang-orang di bawah 50 tahun tidak perlu divaksin, orang yang sembuh dari Covid-19 tidak perlu divaksin, vaksin Pfizer dan Moderna menggunakan program aplikasi komputer, serta vaksin berbahaya karena menyebabkan kematian.
Sementara itu, juru bicara vaksinasi melalui situs covid.go.id, menginformasi bahwa vaksin yang diedarkan aman untuk masyarakat.
Sebab, syarat sebelum diedarkan harus melalui berbagai tahap uji klinis dan memenuhi standar aman, ampuh, stabil dan efisien dari segi biaya.
Pemerintah Indonesia hanya membeli vaksin covid-19 yang telah lolos uji klinis dan sudah mendapatkan Izin Penggunaan Pada Masa Darurat (Emergency Use of Authorization/EUA) dari BPOM.
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas, maka narasi dalam video TikTok itu dapat disimpulkan sebagai hoaks.
Narasi tersebut termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Mata Pasien Covid-19 Diambil Tanpa Sepengetahuan Keluarga?