Menkes Ungkap Alasan Kenapa Tes Covid-19 Sempat Turun

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 26 Juli 2021 | 22:10 WIB
Menkes Ungkap Alasan Kenapa Tes Covid-19 Sempat Turun
Tangkapan layar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang dipantau daring, Senin (26/7/2021). (ANTARA/Devi Nindy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam beberapa waktu belakangan, jumlah tes Covid-19 Indonesia yang menurun sempat menjadi sorotan. Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku bahwa tes Covid-19 itu menurun karena adanya hari libur.

"Minggu-minggu terakhir ini terkonfirmasi COVID-19 turun, setiap hari libur dan sehari sesudahnya testing pasti turun, kalau kita lihat 40-50 minggu terakhir polanya begitu, jadi Sabtu tinggi, Minggu, Senin turun nanti naik lagi," kata Menkes Budi Gunadi dikutip dari ANTARA.

Oleh sebab itu, ia menyarankan untuk melihat data kasus terkonfirmasi secara mingguan. Untuk mengatasi hal tersebut, Menkes mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan pemetaan untuk melakukan pemerataan testing dan tracing.

Menkes Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan Sentra Vaksinasi di Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (2/6/2021) pagi. [ANTARA]
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan Sentra Vaksinasi di Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (2/6/2021) pagi. [ANTARA]

"Seluruh laboratorium di Jawa dan Bali ada sekitar 720 lab, kita sudah 'mapping', kita lihat kapasitasnya dan kita pastikan agar mereka punya produktivitas sama agar bisa melayani 'tracing' dan testing yang cukup sesuai dengan populasinya," kata Budi.

Baca Juga: Soal Kapan Pandemi Berakhir, Menkes Budi: Terus Terang Saya Enggak Tahu

Menurut Budi, program testing di wilayah padat juga akan dimulai pekan ini.

"Menurut Pak Menkomarinves, program testing dan tracing yang dipimpin Panglima TNI dimulai minggu ini. Testing kita alhamdulillah sudah naik. Pertama kali saya masuk testing 30-40 ribu. Sekarang spesimen sudah hampir 300 ribu, orangnya juga sudah 220 sampai 300 ribu. Kita harus naikkan terus supaya kita tahu kalau ada saudara kita yang kena bisa segera ukur oximeter dan bisa diketahui perlu dirawat atau tidak," paparnya.

Ia juga meminta agar masyarakat tidak takut untuk melakukan tes Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI