Suara.com - Salah satu pakar vaksin Amerika Serikat mengingatkan bahwa virus Covid-19 varian Delta bisa menyerang orang dengan antibodi Covid-19 sebelumnya. Varian Delta yang kuat dan menyebar cepat akan menemukan semua orang yang tidak kebal.
"Tidak diragukan lagi bahwa kita akan melihat lonjakan kasus," kata Dr. Gregory Poland dari Mayo Clinic kepada WCCO-TV di Minnesota, dikutip dari Huffpost.
Dokter Poland memperingatkan mereka yang tidak divaksinasi untuk merasa aman. Sebab varian Delta adalah varian yang sangat berbeda.
"Ini adalah bahaya serius, saat ini dan saat ini bagi Anda dan kesehatan keluarga Anda jika Anda tidak divaksinasi," imbuhnya.
Baca Juga: 4 Ciri-Ciri Pasien Covid-19 yang Harus ke RS
Meskipun risiko utama adalah pada mereka yang tidak divaksinasi, jumlah yang terus menerus dari mereka yang tidak mendapatkan perlindungan menghadirkan risiko bagi semua orang, bahkan yang sudah divaksin.
"Semakin lama orang tidak divaksinasi, semakin besar dan semakin besar risiko bahwa varian baru akan berkembang yang akan menghindari kekebalan yang diinduksi vaksin. Jadi kita adalah musuh terburuk kita sendiri di sini," kata Poland kepada KARE-11 TV di Minneapolis.
Poland menyatakan bahwa ia khawatir tentang anak-anak yang terlalu muda di mana mereka tak mendapatkan vaksin. "Kami melihat peningkatan penyakit parah dan rawat inap di kalangan anak muda," kata Poland.
Dia sangat setuju dengan rekomendasi American Academy of Pediatrics bahwa anak-anak harus memakai masker ketika mereka kembali ke sekolah, apakah mereka divaksinasi atau tidak.
"Masker bukan simbol politik. Itu adalah simbol medis untuk menjaga diri sendiri dan orang lain," kata dokter Poland.
Baca Juga: Sejak Awal Tahun, Limbah Medis Rumah Tangga di Jakarta Hampir Capai 1 Ton
Varian delta yang jauh lebih menular sekarang membuat sekitar 83 persen dari kasus Covid-19 baru di Amerika Serikat dengan sebagian besar kematian terjadi pada orang yang tidak divaksinasi. Varian ini mendorong kasus di setiap negara bagian di negara ini.