Suara.com - Ibu Amanda Manopo, Henny Manopo meninggal dunia setelah berjuang melawan Covid-19 di RS Mitra Keluarga Kemayoran pada Minggu (25/7/2021). Sebelumnya, Ibu Amanda Manopo sudah menjalani isolasi mandiri 14 hari di rumah karena positif Covid-19.
Kondisi Henny Manopo mulai drop sejak malam takbiran Idul Adha. Esok harinya, ibu Amanda Manopo dilarikan ke rumah sakit dan menjalani rawat inap di ICU selama 4 hari.
Menurut Ricco, ibu Amanda Manopo memiliki penyakit bawaan diabetes yang membuat virus Covid-19 dalam tubuhnya menyerang cukup kuat hingga meninggal dunia.
"Sebenarnya sudah isoman 14 hari di rumah. Dia ada penyakit bawaan diabetes ya, yang jadi pemicu itu tapi virus nyerang kuat banget," kata Ricco, manajer Amanda Manopo dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Minggu (25/7/2021).
Baca Juga: Benarkah Virus Covid-19 Varian Delta Lebih Berbahaya dan Menular?
Anda pasti sudah paham bahwa infeksi Covid-19 akan semakin parah dengan penyakit penyerta. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menderita diabetes memiliki risiko tinggi terinfeksi parah dan lebih lama pulih ketika positif Covid-19.
Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh King's College, London, menemukan bahwa pasien yang menderita diabetic retinopathy berisiko lebih tinggi lagi untuk menjalani rawat inap di rumah sakit Akibat Covid-19. Bahkan, mereka juga 5 kali lebih berisiko membutuhkan ventilator.
Diabetes tidak hanya mempengaruhi kadar glukosa darah tubuh, tetapi juga mengganggu tingkat produksi insulin dalam tubuh. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi yang bertahan lama, terutama pada kekebalan.
Orang dengan kadar gula darah tinggi atau tidak terkontrol memiliki aliran darah yang kurang normal. Hal ini membuat tubuh sulit memanfaatkan nutrisi, pertama alami untuk melindungi tubuh dari beberapa infeksi dan meningkatkan penyembuhan.
Karena itu dilansir dari Times of India, Dr Snehal Tanna, Ahli Diabetes & Spesialis Kaki Diabetik di Rumah Sakit Jupiter menyebut pandemi Covid-19 adalah masalah kesehatan tambahan bagi penderita diabetes, selain penyakit penyertanya sendiri.
Baca Juga: Lagi, Varian Virus Corona Baru Terdeteksi di Inggris
Pada pasien dengan kadar gula darah tak terkontrol, mereka akan kesulitan menjaga kekebalan dan mencegah risiko infeksi virus corona Covid-18. Bahkan, pasien diabetes dengan gula darah terkontrol baik, infeksi ringan virus corona bisa meningkatkan stres yang mengakibatkan kadar glukosa tinggi.
Dr Bharat Agarwal, Konsultan, Penyakit Dalam, Rumah Sakit Apollo, Navi Mumbai menambahkan bahwa diabetes tidak hanya menurunkan kekebalan, tetapi juga meningkatkan faktor risiko perkembangan infeksi sekunder.
Diabetes adalah kondisi imunosupresan, yang artinya menurunkan kekebalan Anda. Kondisi ini juga mengundang penyakit lain dan mempersulit penderitanya melawan virus mematikan, seperti Covid-19.
Dr Agarwal juga memperingatkan bahwa pasien diabetes menghadapi risiko tambahan mengembangkan pneumonia Covid-19, yang merupakan komplikasi dan penyebab Utama kebanyakan kasus kematian Akibat virus corona.