Suara.com - Jika menganggap masturbasi tidak bisa menyebabkan kematian, sebaiknya pikirkan lagi. Dilansir dari NY Post, seorang laki-laki yang sering masturbasi ini mengalami penyakit stroke yang mengancam jiwa.
Sekarang, para ahli medis mengatakan dia beruntung berhasil terselamatkan dair kematian. Laki-laki berusaia 51 tahun asal Jepang yang tidak disebutkan namanya ini, mengaku kerap masturbasi beberapa kali sehari.
Kasus yang dialaminya, dilaporkan dan dicatat Medical Journal of Stroke and Cerebrovascular Diseases. Namun, kegiatan seksualnya itu hampir membahayakan hidupnya, ketika ia sampai klinaks, dan terkena stroke dan nyeri di kepala serta muntah parah.
Laki-laki itu bergegas ke Rumah Sakit Universitas Kota Nagoya, di mana ia ditemukan memiliki tekanan darah rendah dan kebingungan - dua tanda kecelakaan serebrovaskular, menurut studi kasus medis.
Baca Juga: Sempat Membaik, Pasien Covid-19 di Batam Tembus 20.000 Hari Ini
Teknisi medis darurat menduga dia mengalami stroke saat mastrbasi dan CT scan berikutnya mengkonfirmasi bahwa pria itu memang menderita perdarahan subarachnoid (SAH), jenis stroke yang berpotensi fatal yang dipicu oleh pecahnya pembuluh darah di ruang di sekitar otak.
Studi kasus sebelumnya telah melaporkan bahwa seks - termasuk variasi autoerotic" menurut neuropsikolog klinis Dr. Amee Baird, penulis "Sex in the Brain: How Otak Anda Mengontrol Kehidupan Seks Anda” (Columbia University Press, 2020). Risiko kematian akibat stroke akibat seks dapat diperparah dengan mengonsumsi kokain atau Viagra sebelum bertindak.
Laki-laki itu selamat dari cobaan orgasme yang hampir fatal dan bisa pulang dari rumah sakit dalam waktu dua minggu dalam kondisi sangat baik, menurut dokter.