Tips Mengendalikan Emosi dari Psikolog: Jeda dan Atur Napas

M. Reza Sulaiman | Aflaha Rizal Bahtiar
Tips Mengendalikan Emosi dari Psikolog: Jeda dan Atur Napas
ilustrasi marah dan kehilangan kontrol emosi (Shutterstock)

Tips mengendalikan emosi penting diketahui banyak orang, dengan begitu seringnya kabar buruk berseliweran akhir-akhir ini.

Suara.com - Tips mengendalikan emosi penting diketahui banyak orang, dengan begitu seringnya kabar buruk berseliweran akhir-akhir ini.

Psikolog mengatakan, emosi adalah hal yang wajar dirasakan setiap manusia. Apalagi di tengah situasi sulit akhir-akhir ini, emosi bisa keluar tenpa terkontrol

Mengelola emosi mungkin tidak mudah, tetapi menurut Psikolog Anak Fathya Artha Utami, prinsip utama pengendalian emosi adalah mengambil jeda dan mengatur napas.

“Emosi ada yang kecil dan ada yang besar, tapi biar lebih lihai kita perlu melatih setiap hari. Yang pertama bisa mengatur nafas,” ungkapnya, pada acara Orang Tua Bahagia, Kunci Kesehatan Mental Anak, Kamis (22/7/2021).

Baca Juga: Klarifikasi Novita Tandry Disebut Tak Kantongi Izin Sebagai Psikolog Klinis

Selanjutnya, untuk mengendalikan emosi perlunya mengonsumsi air mineral dan mengubah posisi tubuh. Baik itu saat duduk maupun berdiri.

Ilustrasi mengatur pernapasan. (Shutterstock)
Ilustrasi mengatur pernapasan. (Shutterstock)

Selain itu, perlu mengambil jeda sebentar untuk mengenali perasaan diri sendiri. Menurutnya, ini dilakukan agar tahu apa yang dirasakan, baik itu marah, sedih, maupun emosi yang lain.

“Percayalah kalau kita menghadapi emosi, itu perlu jeda. Karena sebenarnya emosi itu banyak dan beragam,” ungkapnya.

Orang dewasa menurutnya lebih rentan kehilangan kendali emosi di masa pandemi. Sebab orangtua lebih muda stres dan cemas.

“Orang tua memang lebih cepat stres-nya, jadi kita perlu untuk merawat diri kita dan belajar untuk mengendalikan emosi,” jelasnya.

Baca Juga: Apa Saja Syarat Menjadi Psikolog? Novita Tandry Tengah Jadi Perbincangan

Selain itu, perlu adanya komunikasi ketika mengendalikan emosi. Di masa pandemi ini, emosi bisa dirasakan oleh setiap orang.