3 Strategi Utama Satgas Covid-19 dalam Mengampanyekan Penggunaan Masker

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 23 Juli 2021 | 09:30 WIB
3 Strategi Utama Satgas Covid-19 dalam Mengampanyekan Penggunaan Masker
Satgas Covid-19 Bagikan 10.000 masker di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, Kamis (22/07/2021). (Dok. Satgas Covid-19)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satgas Penanganan Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku diberi kewenangan menangani Covid-19 di sisi hulu, yaitu berupa penegakan protokol kesehatan dengan aksi nyata di lapangan berupa pemberian masker gratis bagi masyarakat.

Mengutip siaran pers yang diterima Suara.com, menurut Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi, sejak program Duta Perubahan Perilaku (DPP) digulirkan pada September 2020 lalu, sudah sekitar 17 juta masker dibagikan ke masyarakat oleh para Duta Perubahan Perilaku (DPP). Skema pembagian masker dibagi menjadi dua, yaitu melalui posko desa/kelurahan PPKM Mikro serta melalui komunitas.

Selama pelaksanaan PPKM Darurat mulai 3 Juli 2021, lebih dari 10.000 duta perubahan perilaku secara khusus dikerahkan oleh Satgas Bidang Perilaku, mengedukasi hampir 2 juta orang dan membagikan tidak kurang dari 600 ribu masker ke masyarakat, terutama di Pulau Jawa dan Bali. Mereka umumnya terdiri dari mahasiswa, anggota pramuka, para kader keluarga berencana, dan Satpol PP.

Selain membagikan masker, kata Sonny, para duta juga mengedukasi masyarakat tentang bahaya Covid-19 dan pentingnya menjalankan protokol 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan serta mencuci tangan di air mengalir sebagai upaya pencegahan penularan.

Baca Juga: Wacana Relaksasi PPKM Darurat, Satgas Covid-19 IDI: Jika Salah Langkah, Sia-sia

Kampanye menggunakan masker, kata Sonny, merupakan program utama sejak awal pandemi. Ini satu kesatuan dengan upaya melakukan pencegahan penularan bersama dengan menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Upaya mengubah perilaku masyarakat dengan menggunakan masker ini dilakukan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Melihat pentingnya kampanye penggunaan masker, menurut Sonny, Satgas Covid-19 menggunakan 3 strategi utama. Pertama, membuat materi edukasi seperti buku pedoman yang telah diterjemahkan ke dalam 107 bahasa daerah, berbagai buku edukasi lainnya, lagu pendek (jingle), komik, story telling, video, wayang kulit, wayang golek, tiktok dan lain-lain.

Kedua, menggunakan berbagai materi edukasi tersebut sebagai bahan kampanye di berbagai media baik media elektronik, online, cetak, sosial, maupun luar ruang seperti videotron, baliho, spanduk dan lain-lain. Jadi, selain jutaan masker yang telah dibagikan duta perubahan perilaku secara langsung hingga ke lapisan terbawah masyarakat, di saat yang sama, melalui media, seruan memakai masker juga terus digelorakan melalui tagline #pakaimaskerhargamati, #gakpakaimaskerbisamati.

Dan ketiga, penggerakan lapangan dengan menerjunkan para DPP yang jumlahnya saat ini sudah mencapai 106.178 orang tersebar di 34 provinsi dan 427 kabupaten/kota se-Indonesia. Selain DPP, kampanye penggunaan masker juga dilakukan dengan melibatkan media (kolaborasi media), ribuan relawan dan organisasi kemasyarakatan.

Bidang Koordinasi Relawan Satgas Covid-19 (BKR Satgas COVID-19) juga aktif membagikan 175.000 masker di sejumlah titik vital zona merah yang bertujuan untuk mendukung program PPKM Darurat dan sosialisasi protokol kesehatan dalam mencegah penularan Covid-19 dalam rangkaian kegiatan Hari Raya Idul Adha 2021.

Baca Juga: Bupati Tangerang Kukuh Terapkan PPKM Level 4, Alasannya Karena Ini

Sasaran dari aksi ini adalah masyarakat sekitar lokasi rawan kerumunan yang rentan abai dalam menerapkan protokol kesehatan, yaitu para pedagang hewan kurban, pedagang pasar, pedagang pinggiran dan asongan, juru parkir, tukang ojek pangkalan, supir angkutan umum, anak-anak, dan warga sekitar lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI