Hits: PMI Dituding Patok Harga Plasma Konvalesen hingga WHO Soal Gelombang Baru Covid-19

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 22 Juli 2021 | 20:40 WIB
Hits: PMI Dituding Patok Harga Plasma Konvalesen hingga WHO Soal Gelombang Baru Covid-19
Petugas medis memeriksa kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19 di Unit Tranfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (18/8/2020). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini muncul tudingan ke Palang Merah Indonesia mematok biaya Rp 10 juta untuk donor plasma konvalesen. Lantas, seperti apa sebenarnya?

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini juga memperingatkan bahwa dunia akan masuk ke fase infeksi Covid-19 gelombang baru.

Dua kabar tersebut merupakan berita terpopuler di kanal kesehatan Suara.com. Berikut berita terpopuler lainnya yang dihimpun, Kamis (22/7/2021).

1. PMI Patok Biaya Rp 10 Juta Agar Pasien Dapat Plasma Konvalesen? Ini Faktanya

Baca Juga: Rontgen karena Batuk Hasilnya Mengagetkan dan Berita Terpopuler Lainnya

Petugas medis menyusun kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19 di Unit Tranfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (18/8/2020). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi]
Petugas medis menyusun kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19 di Unit Tranfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (18/8/2020). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi]

Menyusul meningkatnya pemintaan plasma konvalesen karena lonjakan kasus Covid-19, Palang Merah Indonesia (PMI) mendapat tudingan bahwa penerima donor harus membayar Rp 10 juta untuk bisa mendapatkan sel darah putih yang mengandung antibodi Covid-19 itu.

Plasma darah konvalesen adalah sel darah putih yang mengandung antibodi dari tubuh penyintas Covid-19, karena berhasil melawan virus corona penyebab sakit Covid-19. Antibodi ini nanti diberikan kepada pasien Covid-19 yang tengah berjuang melawan virus corona.

Baca selengkapnya

2. Alert! WHO Ingatkan Dunia Akan Masuk ke Gelombang Infeksi Pandemi Covid-19 Baru

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus [Foto: Antara]
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus [Foto: Antara]

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus baru-baru ini mengeluarkan peringatan bagi warga dunia. Menurut kepala WHO, badai masalah yang sempurna telah memicu gelombang baru virus corona di seluruh dunia.

Baca Juga: Anak Pakai Hazmat Jaga Ibu di IGD dan 4 Berita Terpopuler Lainnnya

Dia mengeluarkan peringatan kepada anggota Komite Olimpiade Internasional di Tokyo menjelang pembukaan pertandingan pada hari Jumat.

Baca selengkapnya

3. Update Covid-19 Global: WHO Catat Kasus Baru Mingguan Indonesia Terbanyak di Dunia

Petugas menyiapkan kamar yang akan digunakan sebagai ruang perawatan di Tower 8 Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Pademangan, Jakarta, Selasa (15/6/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Petugas menyiapkan kamar yang akan digunakan sebagai ruang perawatan di Tower 8 Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Pademangan, Jakarta, Selasa (15/6/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Update kasus Covid-19 global per Kamis (22/7) pukul 07.00 WIB kini mencapai 192,77 juta, setelah bertambah 538.541 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Angka kematian juga masih bertambah sebanyak 8.338 jiwa, sehingga totalnya menjadi 4,14 juta selama pandemi, mengutip data pada situs worldometers.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencatat bahwa kasus positif naik 12 persen, atau 3,4 juta, dalam sepekan hingga 18 Juli, dibandingkan minggu sebelumnya.

Baca selengkapnya

4. Kasus Baru, Vaksin Pfizer Diduga Bisa Picu Kelumpuhan Wajah, Kok Bisa?

Ilustrasi Vaksin Pfizer (Pexels/Gustavo)
Ilustrasi Vaksin Pfizer (Pexels/Gustavo)

Suntik vaksin Pfizer telah dikaitkan dengan Bell's palsy setelah seorang pria Inggris usia 61 tahun menderita kelumpuhan wajah. Sebelumnya, pria ini tidak memiliki riwayat kelumpuhan saraf wajah.

Tapi, pria ini justru mengalami kelumpuhan wajah di sisi kanan wajah setelah 5 jam suntik vaksin Pfizer.

Baca selengkapnya

5. Kembalikan Indra Penciuman dan Perasa, Dokter India Sarankan 5 Bahan Rumahan Berikut

Ilustrasi madu dan lemon. (Shutterstock)
Ilustrasi madu dan lemon. (Shutterstock)

Kehilangan indra penciuman dan rasa adalah tanda paling umum dari Covid-19. Sayangnya kondisi ini sering dilaporkan tetap bertahan meski Anda sudah sembuh dari Covid-19. 

Kabar baiknya adalah Anda dapat menggunakan beberapa pengobatan rumahan untuk mengembalikan pembauan dan rasa. Melansir dari Healthshots, berikut adalah lima pengobatan rumahan untuk mengembalikan indra perasa dan penciuman Anda kembali normal setelah Covid-19, antara lain: 

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI