Suara.com - Setelah sempat kedatangan vaksin Moderna, dan Vaksin AstraZeneva baru-baru ini, Indonesia dikabarkan akan kedatangan vaksin Pfizer.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam YouTube Sekretariat Presiden. Lalu, kapan vaksin pfizer masuk Indonesia?
"Ini ada lagi donasi vaksin gratis dari Covax Gavi, kita juga bulan ini akan masuk dari AstraZeneca, bulan Agustus nanti akan masuk dari Pfizer, sehingga jumlah vaksin yang masuk di semester kedua tahun ini akan semakin banyak," ujar Budi Gunadi Sadikin.
Dirangkum dari sejumlah sumber, berikut ini informasi mengenai vaksin pfizer terkait dengan asal, efek samping, harga dan efektivitas. Berikut rangkumannya.
Baca Juga: Diklaim Aman untuk Usia 12 Tahun ke Atas, BPOM Resmi Terbitkan Izin Edar Vaksin Pfizer
Asal Vaksin Pfizer
Sebuah perusahaan Amerika bernama Pfizer di New York dan BioNTech, sebuah perusahaan bioteknologi Jerman yang berbasis di Jerman, mengembangkan vaksin Pfizer.
Pfizer adalah salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia. Selama bertahun-tahun, jutaan orang telah menggunakan beberapa obat esensial yang dibuat oleh perusahaan.
Salah satu penemuan mereka yang paling terkenal adalah EpiPen, yang digunakan untuk mengobati reaksi alergi, sementara penderita kecemasan mungkin akrab dengan Xanax, obat lain mereka.
Namun, BioNTech adalah pencetus vaksin. Didirikan oleh dua ilmuwan Jerman, perusahaan biasanya mengembangkan imunoterapi kanker tetapi selama pandemi, mereka telah mengalihkan perhatian mereka ke Covid-19.
Baca Juga: BPOM: Efikasi Vaksin Pfizer 100 Persen Untuk Usia 12-15 Tahun
Vaksin produksi Pfizer-BioNTech ini memiliki harga berkisar pada US$19,50 atau sekitar Rp275.000 tiap dosisnya. Berbeda sedikit dengan vaksin Sinovac yang memiliki harga Rp200.000 per dosisnya.
Public Health England (PHE) mengkonfirmasi pada bulan Mei bahwa vaksin Pfizer 97% efektif dalam mencegah kematian akibat Covid-19. Setelah dosis pertama, perlindungan mencapai 80% dan meningkat menjadi 97% setelah vaksinasi kedua.
Keberhasilan vaksin konsisten di seluruh usia, jenis kelamin, ras dan semua demografi etnis, dan di seluruh peserta dengan berbagai kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Laporan lain langsung dari Pfizer mengkonfirmasi statistik ini. Ini juga membuktikan bahwa vaksin berhasil mencegah infeksi virus corona tanpa gejala maupun gejala, dan mereka yang tidak divaksinasi 44 kali lebih mungkin mengembangkan gejala Covid-19 daripada mereka yang telah divaksinasi lengkap.
Mereka yang belum memiliki vaksin juga 29 kali lebih mungkin meninggal akibat Covid-19. Itu muncul setelah data akhir baru-baru ini dirilis dari studi Fase 3 lebih dari 12000, yang ditindaklanjuti dengan setidaknya enam bulan setelah dosis kedua mereka.
Keefektifan vaksin Covid-19 yang telah terbukti menjadi salah satu alasan mengapa beberapa negara kini mewajibkan bukti status vaksin Covid-19 sebelum mengizinkan pelancong dari Inggris masuk. Dengan bukti vaksinasi ganda, negara-negara seperti Prancis mengizinkan pengunjung masuk tanpa masa karantina wajib.
Efek Samping Vaksin Pfizer
Sebagaimana jenis vaksin lainnya, Pfizer juga memiliki beberapa efek samping ringan yang mungkin dirasakan penggunanya. Dari sejumlah laporan berikut beberapa efek samping vaksin Pfizer yang paling sering muncul:
- Nyeri pada bekas suntikan
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Menggigil
- Demam
Efek samping tersebut justru banyak dirasakan penerima vaksin Pfizer setelah menerima dosis kedua.
Keunggulan Vaksin Pfizer
Salah satu, keunggulan vaksin Pfizer adalah menjadi vaksin pertama di Amerika Serikat yang mendapat izin untuk dipergunakan bagi anak-anak usia 12-15 tahun sebagaimana yang diungkapkann oleh pihak Food and Drug Administraton (FDA). Hal ini tentu selaras dengan pernyatan Presiden Joko Widodo yang ingin segera memberi vaksin pada anak-anak di Indonesia.
Selain itu, vaksin Pfizer juga terbukti efektif melawan varian Delta dan Kappa yang pertama kali ditemukan di India dengan syarat penyuntikan 2 dosis.
Dengan kedatangan vaksin Pfizer yang diperkirakan masuk ke Indonesia pada bulan Agustus mendatang diharapkan pemerintah dapat mencapat target pemberian vaksin kepada 181,5 juta rakyat Indoneisa pada akhir tahun, sebagaimana yang diungkapkan oleh Menteri Kesehatan.