Suara.com - Tanggal 23 Juli setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Anak Nasional, yang dirayakan sebagai momentum untuk lebih memperhatikan hak anak-anak di Indonesia.
Mengutip Ruang Guru, Rabu (21/7/2021) untuk memperingati Hari Anak Nasional 2021 penting untuk memahami isu yang kini masih jadi permasalah di Indonesia, seperti sebagai berikut:
1. Kekerasan anak
Berdasarkan Convention on the Rights of the Child (1989) kekerasan anak dapat berupa kekerasan fisik, seksual, emosional, pengabaian, dan eksploitasi.
Menurut data dari Survei Kekerasan Terhadap Anak Indonesia oleh Kementerian Sosial pada 2013 menyebutkan hampir setengah populasi anak laki-laki, yakni sekitar 7 juta anak dan sekitar 2 juta anak perempuan mengalami kekerasan.
![Ilustrasi kekerasan pada anak. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/10/02/66277-ilustrasi-kekerasan-anak.jpg)
Data pada tahun 2017 berdasarkan Global Report 2017: Ending Violence in Childhood sebanyak 73,7 persen anak Indonesia berumur 1 hingga 14 tahun mengalami kekerasan dalam keluarga akibat pemaksaan pendisiplinan.
Data KPAI menunjukan, setidaknya sekitar tiga juta kasus angka kekerasan fisik pada anak laki-laki dan kekerasan emosional sebanyak 1,4 juta. Selain itu, setidaknya 1 dari 9 anak perempuan mengalami kekerasan secara emosional.
2. Pekerja anak
Data ILO memperkirakan setidaknya terdapat 1,5 juta anak Indonesia usia 10 hingga 17 tahun yang bekerja di sektor pertanian. Anak-anak yang bekerja di sektor pertanian akan berhubungan dengan suhu ekstrem, pestisida, dan debu yang membahayakan kesehatan.
Baca Juga: 8 Potret Joy Clinton Anak Sally Marcellina, Si Bungsu yang Jago Main Musik
Selain itu, anak-anak diharuskan bekerja dengan durasi yang panjang. Alat-alat yang digunakan juga berat, berbahaya, dan tidak memenuhi standar keselamatan kerja. Sektor pekerjaan lain ialah sektor jasa dan manufaktur. Sedangkan jumlah buruh bawah umur di Papua mencapai 34,7 persen dari total pekerja.