Kemenkes Ungkap Alasan Anak dan Remaja Ikut Program Vaksinasi Covid-19

Rabu, 21 Juli 2021 | 20:15 WIB
Kemenkes Ungkap Alasan Anak dan Remaja Ikut Program Vaksinasi Covid-19
vaksinasi Covid-19 anak, vaksin Covid-19 anak dan remaja (envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak akhir Juni 2021 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memastikan vaksinasi Covid-19 untuk anak dan remaja usia 12 hingga 17 tahun sudah bisa dilakukan.

Tercatat ada 26,7 juta anak dan remaja yang jadi bagian dari 208,2 juta masyarakat Indonesia, yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.

Tapi apa sebenarnya manfaat vaksinasi Covid-19 pada anak?

Di masyarakat, ada anggapan risiko kesakitan dan kematian akibat Covid-19 pada anak cenderung lebih rendah dibanding usia dewasa, lanjut usia (lansia) dan orang dengan penyakit penyerta (komorbid).

Baca Juga: Sumbang Kasus Covid-19 Hingga 12 Persen, Seberapa Penting Memvaksinasi Anak Saat Ini?

Berbincang dengan Suara.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi membenarkan beberapa fakta di atas.

Tapi menurutnya, yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana kelompok anak dan remaja bisa menjadi vektor atau sumber penularan virus corona untuk kelompok yang lebih rentan

"Anak-anak ini menjadi sumber penularan kepada orang di sekitarnya, kepada kakek neneknya. Karena kakek neneknya main sama cucunya, cenderung tidak ada bergejala karena kita tahu anak-anak ini kalau terinfeksi tanpa gejala," ujarnya kepada suara.com, Selasa (20/7/2021).

Nadia menambahkan, meski angka kesakitan dan kasus kematian pada anak lebih kecil dibanding kelompok usia lain, namun tidak menutup fakta anak dan remaja masuk kelompok rentan yang harus mendapatkan perlindungan dan hak untuk hidup sehat.

"Karena banyak juga anak-anak yang positif Covid-19 kemudian meninggal. Jadi kita tidak ingin generasi penerus kita jadi korban Covid-19," imbuh Nadia.

Baca Juga: Gara-gara Pakai Rok di Atas Lutut, Wanita Ditolak Masuk Tempat Vaksinasi Covid-19

Sementara itu, Nadia mengungkap anak dan remaja menyumbang 12 persen dari total kasus Indonesia, dengan angka kesakitan dan kematian yang lebih kecil.

"Terbesar itu kelompok yang usianya produktif dan risiko untuk kesakitan dan kematian itu paling meningkat seiring dengan peningkatan umur. Jadi semakin bertambah usia, maka risiko kesakitan kematian semakin meningkat," pungkasnya.

Sementara itu mengutip data Kemenkes per 20 Juli 2021 pukul 12.00 WIB, sudah ada 490.500 anak dan remaja yang disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama, dan ada 32 orang yang sudah divaksinasi lengkap dua dosis vaksin Covid-19 merek Sinovac.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI