Hati-hati Ibu Melahirkan Bisa Alami PTSD, Ini 4 Gejala Utamanya

Rabu, 21 Juli 2021 | 20:10 WIB
Hati-hati Ibu Melahirkan Bisa Alami PTSD, Ini 4 Gejala Utamanya
Ilustrasi ibu hamil. (sumber: visualphotos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengalaman melahirkan yang terkadang menyakitkan dan traumatis dapat memicu kondisi kesehatan mental pada sekitar satu dari 25 ibu.

Artinya, dilansir The Sun, setiap tahun, sekitar 30 ribu perempuan yang baru saja melahirkan menderita PTSD (post -traumatic stress disorder) atau gangguan stres pascatrauma.

Sayangnya, sebuah survei untuk Birth Trauma Association menemukan enam dari 10 orang tidak menyadari bahwa momen melahirkan dapat menyebabkan PTSD atau yang dikenal dengan trauma persalinan.

Para ahli mengatakan banyak perempuan yang mendapatkan diagnosis yang salah ketika mereka harus mendapatkan perawatan untuk penyakit mental yang serius.

Ilustrasi ibu hamil. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi ibu hamil. (Sumber: Shutterstock)

Trauma lahir juga kurang diketahui bila dibandingkan dengan kondisi kesehatan mental lainnya termasuk depresi pascamelahirkan (80 persen), anoreksia dan OCD (keduanya 79 persen).

Dalam hal usia, kesadaran tertinggi pada kelompok usia 25-34 tahun (48 persen) dan terendah pada kelompok usia 55 tahun ke atas (35 persen).

Hal ini menunjukkan bahwa generasi yang lebih tua telah menderita lebih lama tanpa mengetahui dampak trauma persalinan.

"Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah melihat kesadaran akan trauma persalinan tumbuh pesat, tetapi survei menunjukkan jalan masih panjang," jelas Kim Thomas, CEO dari Birth Trauma Association.

"Banyak perempuan yang datang kepada kami dengan gejala PTSD setelah kelahiran traumatis telah salah didiagnosis dengan depresi pascamelahirkan, atau telah diberitahu untuk melupakan hal tersebut dan segera melanjutkan hidup," kata dia lagi.

Baca Juga: Nagita Slavina Melahirkan Akhir Tahun, Begini Kata Raffi Ahmad soal Nama Anak

“Faktanya, PTSD adalah kondisi kesehatan mental yang serius yang dapat berdampak buruk pada kehidupan orang, apa pun penyebabnya. Asalkan didiagnosis dengan benar, itu dapat diobati secara efektif dengan terapi," lanjut Kim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI