Ia menjelaskan, ketika virus corona telah bereplikasi menjadi lebih banyak, perlawanannya tentu akan lebih besar.
"Nah perlawanan itu ditandai dengan demam. Jadi demam, satu periode, saat virus memperbanyak diri. Semakin banyak virus, maka reaksi perlawanan tubuh makin hebat, timbul demam. Pada saat demam tentunya virusnya merusak paru paru," ujar dia.
Oleh sebab itu, ia menyarankan untuk memberikan terapi plasma konvalesen pada pasien dengan gejala ringa hingga sedang sedini mungkin.
"Badai sitokin akan terjadi karena virus, kalau virusnya abis dibunuh saat awal, badai sitokin tidak akan pernah terjadi, dan efek samping badai sitokin yang berupa pengentalan darah tidak akan terjadi itu fungsinya," jelas dia.