Percepat Pembelajaran Tatap Muka, Anak Perlu Dapat Vaksin Covid-19

Rabu, 21 Juli 2021 | 13:13 WIB
Percepat Pembelajaran Tatap Muka, Anak Perlu Dapat Vaksin Covid-19
Sejumlah murid mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di SD Negeri Kenari 08 Pagi, Jakarta, Rabu (7/4/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vaksin Covid-19 untuk anak-anak penting dilakukan, demi mempercepat pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi menilai vaksinasi anak dan remaja bisa berperan mempercepat pelaksanaan PTM.

"Karena hampir 1,5 tahun tidak ada wahana pendidikan seperti pembelajaran tatap muka. Ini sudah ditetapkan melalui SKB 4 menteri, supaya tidak kehilangan momen pembentukan karakter melalui dunia pendidikan," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, saat berbincang langsung dengan suara.com, Selasa (21/7/2021).

PTM sejatinya akan dimulai pada Juli 2021 dengan protokol kesehatan ketat, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri yakni ri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan dan Menteri Agama.

Baca Juga: Poltekkes Kemenkes Malang Gelar Vaksinasi Covid-19 Gratis, Cek Jadwal danCara Daftarnya

Ilustrasi-Simulasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Solo, Jawa Tengah. [ANTARA/Aris Wasita]
Ilustrasi-Simulasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Solo, Jawa Tengah. [ANTARA/Aris Wasita]

Namun seiring lonjakan kasus Covid-19 Indonesia terus terjadi sejak Juni 2021, maka PTM di banyak daerah kembali ditunda.

Nadia menambahkan, PTM di sekolah memang didorong dengan cara vaksinasi para tenaga pengajar dan petugas di sekolah berusia 18 tahun ke atas. Tapi dengan vaksinasi Covid-19 anak dan remaja, praktik PTM di sekolah bisa semakin dikebut untuk mencegah learning loss yang terjadi pada pelajar Indonesia.

Learning loss adalah keadaan di mana seseorang atau siswa kehilangan minat belajar, yang sangat berdampak pada pengetahuan dan keterampilan anak secara spesifik akan menurun.

"Dengan adanya temuan atau informasi dan data yang cukup akurat, ternyata anak-anak aman diberikan vaksinasi. Ini sangat menunjang program pembelajaran tatap muka," jelasnya.

Seperti diketahui Kemenkes sudah mengizinkan anak dan remaja berusia 12 hingga 17 tahun divaksinasi Covid-19 sejak akhir Juni 2021, setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan Komite Penasihat Ahli Imunisasi (ITAGI) memberikan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin Covid-19 buatan Sinovac diberikan kepada anak dan remaja.

Baca Juga: Buntut Sebut Vaksin Covid-19 Untuk Pembunuhan Massal, Gus Najih Maimoen Dipolisikan

Sementara itu mengutip data Kemenkes per 20 Juli 2021 pukul 12.00 WIB, sudah ada 490.500 anak dan remaja yang disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama, dan ada 32 orang yang sudah divaksinasi lengkap, disuntik dua dosis vaksin Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI