Update Covid-19 Global: Kasus Positif di AS Naik 50 Persen

Rabu, 21 Juli 2021 | 09:23 WIB
Update Covid-19 Global: Kasus Positif di AS Naik 50 Persen
Ilustrasi Covid-19. (Andrea Piacquadio/Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus Covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 192,2 juta dengan angka kematian 4,12 juta jiwa. Update Covid-19 mengutip data dari worldometers menunjukkan penambahan 491.794 kasus baru dan 8.010 orang meninggal dalam sehari.

Laporan kasus baru masih didominasi Inggris yang tengah mengalami lonjakan infeksi dalam beberapa minggu terakhir. Inggris melaporkan 46.558 kasus baru, disusul India 42.123 kasus, dan Amerika Serikat 41.098 kasus.

Sedangkan angka kematian didominasi Brasil dan Indonesia yang sama-sama melaporkan hingga lebih dari seribu jiwa. Brasil melaporkan 1.425 jiwa, sementara Indonesia 1.280 jiwa. Selebihnya angka kematian terbanyak juga dilaporkan di Rusia dengan 784 jiwa, Afrika Selatan 596 jiwa, dan India 489 jiwa.

Lonjakan kasus lagi di Amerika Serikat
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan jumlah akumulasi kasus Covid-19 terbanyak di dunia, yakni 35,07 juta. AS sempat alami penurunan kasus baru selama beberapa bulan lalu, pasca vaksinasi diluncurkan.

Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta Senin 19 Juli: Positif 5.000, Sembuh 12.690, Meninggal 242

Tercatat pada situs worldometers, bahkan rata-rata kasus baru AS sempat di bawah 5 ribu per hari. Namun dalan beberapa minggu terakhir, kembali melonjak hingga puluhan ribu per hari.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS Dr. Rochelle Walensky menyebutkan bahwa varian delta Covid-19 yang lebih menular kini mendominasi 83 persen dari sampel yang diurutkan di Amerika Serikat.

"Ini adalah peningkatan dramatis, naik 50 persen untuk minggu ke-3 Juli," kata Walensky dalam sidang komite Senat, dikutip dari CNN.

Pakar kesehatan Andy Slavitt juga menyebut bahwa varian delta dua kali lebih menular daripada varian lain yang teridentifikasi selama pandemi.

"Kita harus memikirkan varian delta sebagai versi 2020 Covid-19 pada steroid. Untungnya, tidak seperti tahun 2020, kami sebenarnya memiliki alat yang menghentikan varian delta, itu disebut vaksin," ucap mantan penasihat senior Tim Respons Covid Joe Biden itu.

Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 Kaltim Turun di Bawah 1.000 Kasus, Angka Kematian Sentuh 77 Kasus

Penyuntikan vaksin Covid-19 di AS sempat bergerak cepat hingga 100 juta dosis dalam 100 hari pertama kepemimpinan Presiden Joe Biden. Namun saat ini dikabarkan tingkat vaksinasi di AS telah terhenti.

Kurang dari setengah populasi AS telah divaksinasi penuh, menurut data CDC. Akan tetapi, mayoritas dari populasi yang belum divaksinasi sama sekali tidak mungkin disuntik vaksin, menurut jajak pendapat yang diterbitkan oleh Axios-Ipsos.

Dari hasil jajak pendapat ditemukan bahwa seperempat atau kurang dari mereka yang tidak divaksinasi mengatakan kemungkinan akan mendapatkan vaksin jika dalam keadaan tertentu. Jajak pendapat yang dilakukan 16-19 Juli itu memakai sampel perwakilan nasional 1.048 populasi umum orang dewasa di AS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI