Suara.com - Tidak sedikit masyarakat yang enggan menerapkan protokol kesehatan, lalu menolak pakai masker dan pasrah terinfeksi Covid-19. Bahkan beberapa menganggap kematian adalah takdir.
Menanggapi pandangan ini, Pakar Kesehatan Amerika Serikat (AS) Dokter Faheem Younus punya jawaban menarik. Ia menyandingkan masker dan protokol kesehatan selaiknya usaha untuk mendapat nilai bagus saat ujian.
"Kalau gitu, gimana kalo Anda ujian, nggak usah belajar, tunggu aja takdir. Nanti takdir yang kasih hasil ujiannya. Nggak usah kerja, takdir akan menentukan apa yang Anda mau. Misal ingin dapat IPhone, nggak usah antre panjang-panjang, takdir akan tiba-tiba mengantarkan IPhone kepada Anda," ungkap dr. Faheem dalam diskusi virtual beberapa waktu lalu.
Dookter Faheem Younus lantas mengingatkan bahwa mereka yang tidak percaya virus corona bisa saja tertular dan bergejala ringan tau tidak bergajala. Namun ia tetap bisa menjadi sumber penularan terhadap orang yang lebih rentan, seperti lansia atau orang yang memiliki komorbid.
Baca Juga: Alhamdulillah, Tya Ariestya dan 2 Anaknya Sudah Negatif Covid-19
"Contohnya di AS ada sebuah pernikahan besar, dari semua yg hadir ada 2 orang yang positif Covid-19. Dua orang tersebut menularkan ke keluarganya yang tidak hadir ke pernikahan, dia bawa virusnya, menginfeksi ke lansia, dan 8 orang lansia meninggal, walaupun mereka tidak hadir, jadi dia menjadi vektor. Menjadi orang yang mentransmisikan Covid-19 ke orang yang rentan," terang dr. Faheem.
Sehingga solusi terbaik adalah melindungi diri sendiri, yang tujuannya untuk melindungi orang lain.
"Orang-orang yang Anda sayangi, jangan sampai Anda merasa bersalah," pungkasnya.