Mengerang Saat Hubungan Seks Tak Selalu Tanda Keenakan, Bisa Jadi Ada Penyakit

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 21 Juli 2021 | 01:00 WIB
Mengerang Saat Hubungan Seks Tak Selalu Tanda Keenakan, Bisa Jadi Ada Penyakit
Ilustrasi mengerang saat hubungan seks. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak perempuan mengerang dan mendesah saat tengah berhubungan seks. Tapi erangan itu bukan berarti tanda ia menikmati.

Perempuan mengerang saat berhubungan seksual bisa jadi karena kesakitan. Dilansir dari Healthshots, dr Nivedhita Manokaran mengatakan bahwa sakit saat berhubunga seksul bisa juga karena menderita dispareunia atau yang biasa kita sebut dengan nyeri berulang di area genital.

Rasa sakitnya bisa tajam atau intens, dan bisa terjadi sebelum atau sesudah hubungan seksual. Terlebih lagi, ini lebih sering terlihat pada perempuan. Lantas, apa saja gejalanya?

Ilustrasi seksual (Shutterstock).
Ilustrasi hubungan seksual (Shutterstock).
  • Rasa sakit hanya saat masuk seksual
  • Rasa sakit dengan setiap penetrasi, termasuk memasang tampon
  • Rasa sakit yang dalam selama penetrasi
  • Nyeri terbakar atau nyeri pegal
  • Nyeri berdenyut, berlangsung berjam-jam setelah berhubungan intim

Bagi kebanyakan orang, ada rasa sakit saat masuk, yang terutama disebabkan oleh kurangnya pelumasan yang memadai.

Baca Juga: Benarkah Sering Berhubungan Seks Bisa Menangkal Corona?

Ada obat-obatan tertentu yang diketahui mempengaruhi hasrat atau gairah seksual, yang dapat menurunkan lubrikasi dan membuat seks menjadi menyakitkan.

Beberapa alasan lain termasuk cedera, trauma atau iritasi, peradangan, infeksi atau gangguan kulit. Dalam kasus ekstrim, bisa karena vaginismus atau kelainan bawaan.

Ada orang lain yang mengalami rasa sakit dengan penetrasi yang dalam, yang mungkin lebih buruk pada posisi tertentu.

Penyebabnya termasuk penyakit dan kondisi tertentu seperti endometriosis, penyakit radang panggul, prolaps rahim, rahim terbalik, fibroid rahim, sistitis, sindrom iritasi usus besar, disfungsi dasar panggul, adenomiosis, wasir, dan kista ovarium. Bisa juga karena operasi atau perawatan medis.

Bukan hanya faktor fisik tetapi juga faktor emosional yang dapat menyebabkan rasa sakit ini. Ini dapat berkisar dari masalah seperti kecemasan, depresi, kekhawatiran tentang penampilan fisik, ketakutan akan keintiman atau masalah hubungan dapat berkontribusi pada tingkat gairah yang rendah dan ketidaknyamanan atau rasa sakit yang dihasilkan.

Baca Juga: Rusia Larang Hubungan Seks Usai Suntik Vaksin Covid-19, Ini Sebabnya!

Stres adalah faktor lain yang dapat mengencangkan otot dasar panggul Anda, dan ini dapat menyebabkan rasa sakit saat berhubungan.

Tidak semua orang dengan dispareunia memiliki riwayat pelecehan seksual, tetapi jika Anda pernah dilecehkan, itu bisa berperan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI