Suara.com - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia masih terus dilakukan dan diperluas. Bahkan, kini Badan Intelejen Negara (BIN) juga ikut menggelar vaksinasi untuk mempercepat cakupan imunisasi.
Vaksinasi Covid-19 tersebut terutama ditujukan bagi kalangan pelajar. Ini karena anak disebut bisa menjadi salah satu spreader (penularan) di klaster keluarga yang berkontribusi 85 persen dari total kasus positif di Indonesia.
“Anak-anak kasus positif yang tertular meningkat, sehingga BIN fokus pada anak-anak SMP dan SMA, karena mereka adalah generasi yang harus diselamatkan sebagai penerus bangsa,” ujar Kepala Badan Intelijen Negara, Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Dr. Budi Gunawan S.H., M.Si, dalam keterangan yang diterima Suara.com, Selasa, (20/7/2021).
Budi Gunawan menegaskan, kegiatan ini adalah atas perintah Presiden Jokowi, setelah sebelumnya para guru-guru divaksin. Ketika penularan Covid-19 dapat dikendalikan dan masyarakat telah beradaptasi dengan prokes 5 M, maka proses belajar mengajar baik tatap muka atau dikombinasi dengan sistem belajar online dapat segera diterapkan.

“Tentunya prorgam vaksinasi ini dilandaskan pada pendekatan ilmiah, kemanjuran dan keamanan telah melewati berbagai jenis uji. Oleh karena itu diharapkan mampu memutus mata rantai penularan, memperkecil risiko klaster keluarga, dan mengurangi risiko fatal (kematian) jika terinfeksi Covid-19,” paparnya.
Seperti diketahui, satu diantara sembilan kasus positif adalah anak-anak dan jumlah anak Indonesia yang tertular Covid-19 sebanyak sembilan persen dari total yang terinfeksi. Data pada Minggu (18/7/2021) menunjukkan dari 2,9 juta total kasus positif terdapat 250.000 kasus anak.
“Untuk itu, para orang tua dan para pelajar SMP-SMA tidak perlu takut dan khawatir dengan berbagai berita hoax fan fake news yang beredar di dunia maya. Vaksin tidak hanya menyelamatkan diri sendiri tetapi orang lain. Apalagi saat ini belum ada jenis proteksi lain dalam menghadapi Covid-19 sebaik yang diberikan vaksin.
Dia menjelaskan, vaksinasi pelajar secara door to door yang dilakukan BIN merupakan salah satu upaya akselerasi program vaksinasi 3 juta dosis per hari. Sehingga target herd immunity (kekebalan komunal) mencapai 70 persen pada akhir tahun 2021.
Menurutnya, aksi vaksinasi massal untuk kalangan dewasa dan pelajar (SMP-SMA) tersebut dilakukan beberapa titik di enam provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur dan Riau.
“Door to door vaksin yang dilakukan BIN mengadopsi metode vaksinasi yang digunakan beberapa negara seperti Afrika, Eropa, Filiphina, Amerika Serikat, dan India. Ini merupakan solusi yang efektif dan efisien yang dapat membantu menekan laju penyebaran Covid-19,” paparnya.
Baca Juga: Tarif Kremasi Jenazah Pasien COVID-19 Capai Rp 45 Juta, Wagub DKI Bilang Begini
Menurut dia, kegiatan ini diawali dari Jawa Barat, dan lima daerah lainnya di Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Riau. Daerah-daerah tersebut merupakan zona merah persebaran covid-19.