Suara.com - Menurut sebuah studi, setengah pasien virus corona Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit menderita cedera organ.
Cedera organ termasuk komplikasi pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dan risikonya cukup tinggi, terutama pada orang yang masih muda.
Temuan itu mengungkapkan bahwa hampir 1 dari 3 atau sekitar 27 persen pasien Covid-19 usia antara 19 dan 29 tahun mengalami masalah kesehatan pada ginjal, paru-paru dan organ lain di rumah sakit.
Lalu, Penelitian yang diterbitkan di Lancet juga mengungkapkan sekitar 37 persen orang usia 30-an dan 44 persen orang usia 40-an mengalami komplikasi cedera organ ketika menderita virus corona Covid-19.
Baca Juga: WHO Peringatkan Varian Virus Corona Bisa Lebih Berbahaya
Padahal, sebelumnya orang tua adalah kelompok yang paling berisiko terinfeksi virus corona Covid-19 parah dan meninggal dunia.
"Situasi sekarang ini mempengaruhi saya tentang kebijakan seputar virus corona Covid-19 adalah penyakit yang melemah orang tua dan prang usia muda. Kita sekarang menyadari bahwa paradigma tentang Covid-19 tak berbahaya bagi orang usia muda sangat salah," kata Kepala Penyelidik, Profesor Calum Semple dikutip dari The Sun.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti di tujuh universitas Inggris, Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial dan Kesehatan Masyarakat Inggris, mengamati 70.000 orang dewasa Inggris secara total, di mana 23.000 (32 persen) meninggal.
Secara keseluruhan, komplikasi terjadi pada 50 persen dari semua peserta, termasuk pada 44 persen (21.784) peserta yang selamat.
Masalah yang paling umum, yang mempengaruhi satu dari empat (24,3 persen)adalah cedera ginjal.
Baca Juga: Perlukah Suntikan Kedua Vaksin Covid-19 Bagi Penyintas Virus Corona?
Kemudian, komplikasi paru-paru sekitar 18,4 persen dan komplikasi jantung mempengaruhi sekitar 12 persen orang.
Semua cedera organ akibat virus corona ini terjadi pada orang usia di atas 50 tahun, dengan 51 persen melaporkan setidaknya satu masalah.
Mereka yang mengalami komplikasi tersebut hampir 2 kali lebih berisiko meninggal dunia dan 7 kali lebih berisiko membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit.
Sedangkan, orang usia 19 hingga 29 tahun dan orang usia 30 hingga 39 tahun memiliki risiko mengalami cedera organ ini masing-masing sekitar 13 dan 17 persen.
Studi ini mengamati kasus tersebut antara Januari dan Agustus 2020, sebelum vaksin Covid-19 yang efektif dibuat dan didistribusikan.
Tetapi, para peneliti mengatakan temuan ini mematahkan anggapan bahwa orang muda lebih berisiko rendah menderita parah akibat virus corona Covid-19.
"Penelitian ini bertentangan dengan anggapan bahwa virus corona Covid-19 hanya berbahaya bagi orang dengan kormobiditas dan orang tua," kata Prof Semple, dari University of Liverpool.
Para peneliti pun menyarankan petinggi-petinggi negara untuk lebih memikirkan dampak parah dari infeksi virus corona pda anak-anak.
Dr Thomas Drake, rekan penulis dari University of Edinburgh mengatakan penting untuk mempertimbangkan risiko komplikasi akibat virus corona Covid-19, tak hanya risiko kematiannya saja.