Suara.com - Update Covid-19 global menunjukkan pertambahan kasus positif sebanyak 440.738 orang dalam 24 jam terakhir. Di waktu yang sama, orang yang meninggal setelah terinfeksi virus corona SARS Cov-2 itu juga bertambah 6.694 jiwa.
Akumulasi akibat penambahan itu membuat kasus Covid-19 di dunia seluruhnya menjadi 191,19 juta, dengan angka kematian 4,1 juta jiwa. Demikian mengutip data dari situs worldometers.info, Senin (19/7) pukul 07.45 WIB.
Inggris dan Indonesia masih mendominasi kasus positif harian tertinggi di dunia, di mana masing-masing negara melaporkan kasus positif harian di atas 40 ribu kasus. Tepatnya Inggris 48.161 kasus dan Indonesia 44.721 kasus.
Pertambahan kasus positif harian tertinggi ini diikuti India yang melaporkan 38.325 kasus, Brasil 34.126 kasus, Rusia 25.018 kasus, dan Iran 22.184 kasus. Selebihnya rata-rata negara melaporkan kasus positif baru di bawah 20 ribu hingga 10 ribu kasus.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kasus Kematian Didominasi Orang yang Tidak Divaksinasi
Sementara angka kematian, Indonesia jadi satu-satunya negara yang melaporkan orang meninggal lebih dari seribu dalam 24 jam terakhir. Sedangkan kedua terbanyak dilaporkan Brasil sebanyak 939 jiwa, Rusia 764 jiwa, dan India 501 jiwa.
Inggris Cabut Lockdown
Meski mendominasi kasus positif baru terbanyak selama beberapa hari terakhir, Inggris tetap pada rencana mencabut lockdown hari ini, Senin (19/7). Sejak tengah malam waktu Inggris, klub malam dapat dibuka kembali dan tempat-tempat dalam ruangan lainnya diizinkan beroperasi dengan kapasitas penuh. Selain itu, aturan hukum yang mencakup pemakaian masker dan bekerja dari rumah juga dicabut.
Perdana Menteri Boris Johnson, yang sedang mengisolasi diri setelah berkontak dekat dengan menteri kesehatannya yang terinfeksi, mendesak masyarakat untuk tetap berhati-hati. Juga tetap berpartisipasi dalam vaksinasi.
Boris tetap menganggap keputusan untuk mencabut lockdown telah tepat meski dikhawatirkan pata ilmuwan lantaran kasus positif yang tengah melonjak.
"Jika kita tidak melakukannya sekarang, maka kita akan membuka diri di musim gugur, bulan-bulan musim dingin, ketika virus memiliki keuntungan dari cuaca dingin," kata Boris dalam sebuah pesan video, dikutip dari Channel News Asia.
Baca Juga: Suasana Kota Melbourne saat Kembali Berlakukan Lockdown
"Ini adalah saat yang tepat, tetapi kita harus melakukannya dengan hati-hati. Kita harus ingat bahwa virus ini, sayangnya, masih ada di luar sana," imbuhnya.
Inggris memiliki angka kematian tertinggi ketujuh di dunia, yakni sebanyak 128.708 jiwa. Diperkirakan akan segera memiliki lebih banyak infeksi baru setiap hari daripada puncak gelombang kedua virus awal tahun ini.
Meski begitu, cakupan vaksinasi di Inggris juga telah cukup banyak. Sebanyak 87 persen dari populasi orang dewasa Inggris disebut telah disuntik setidaknya satu dosis vaksin. Juga lebih dari 68 persen telah vaksinasi penuh, yang memberikan perlindungan lebih.
Sedangkan kematian harian, rata-rata sekitar 40 jiwa per hari, hanyalah sebagian kecil dari puncak di atas 1.800 yang terjadi pada Januari 2021.