Sering Terpapar Polusi Udara? Awas, Bahaya Penurunan Kecerdasan

Minggu, 18 Juli 2021 | 14:29 WIB
Sering Terpapar Polusi Udara? Awas, Bahaya Penurunan Kecerdasan
Ilustrasi polusi udara. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polusi udara bukan hanya mencemari  lingkungan, tetapi juga kesehatan manusia. Polusi atau pencemaran bisa diartikan sebagai perubahan komposisi dari suatu zat, seperti air, udara, tanah, juga lingkungan. 

Pada akhirnya kualitas dari zat tersebut berkurang dan tidak bisa lagi digunakan sebagaimana fungsinya. Polutan kimiawi jadi penyumbang terbesar terjadinya pencemaran lingkungan.

Sebab, polutan kimiawi berbentuk senyawa kimia dengan konsentrasi sangat tinggi, sehingga bisa menimbulkan pencemaran. 

Dikutip dari Ruang Guru, polusi terbagi menjadi empat jenis, di antaranya:

Baca Juga: Usai Menjalani Operasi Otak, Pria Ini Tak Lagi Merasa Rasa Takut

1. Polusi udara

Polusi udara biasanya terjadi karena polutan yang berbentuk gas atau zat partikel. Contoh yang dapat menimbulkan polusi udara seperti, gas karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), HzS (Gas beracun), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2). 

Senyawa kimia itu bisa berasal dari asap kendaraan bermotor, asap pabrik, juga pembakaran sampah.

Ilustrasi polusi udara. (Shutterstock)
Ilustrasi polusi udara. (Shutterstock)

2. Polusi air

Polusi air terjadi karena adanya zat atau polutan yang dapat menimbulkan polusi air. Contohnya, limbah cair industri, insektisida yang digunakan oleh para petani, Hg, CO, dan Zn. Selain itu, sampah-sampah plastik yang tergenang di saluran air seperti sungai, danau, hingga laut.

Baca Juga: Jangan Main-main, Teknologi Ini Bisa Bikin Malu Politikus Main Ponsel saat Sidang

3. Polusi suara

Polusi suara biasanya terjadi karena adanya suara bising juga deru mesin kendaraan. Maupun mesin pabrik, mesin penebang pohon. Apa pun yang menimbulkan siara bising yak nyaman pada pendengaran, maka disebut polusi suara.

Ilustrasi polusi asap kendaraan bermotor. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi polusi asap kendaraan bermotor. (Sumber: Shutterstock)

4. Polusi tanah

Polusi tanah bisa terjadi karena adanya zat atau polutan yang menimbulkan tercemarnya tanah, seperti sampah plastik, sampah karet, sampah botol, dan lain halnya yang dibuang sembarangan ke tanah. 

Kebanyakan orang mungkin telah menyadari kalau polusi udara dapat menyebabkan gangguan pernapasan, jantung, bahkan juga kanker. Tapi bukan hanya itu, polusi udara juga dapat menyebabkan penurunan tingkat kecerdasan.

Dr. Frederica P. Perera, seorang Direkrur Columbia Center for Children’s Environmental Health, bersama teman-temannya telah melakukan penelitian tentang dampak polusi bagi manusia. 

Anak-anak berusia 5 tahun di kota New York yang sejak dalam kandungan sudah terpapar oleh polusi udara dengan kandungan Polycyclik Aromatic Hydrocarbon (PAH), cenderung memiliki IQ lebih rendah 4 poin dari anak-anak yang kurang atau tidak terpapar oleh PAH.

Polusi itu muncul dari asap kendaraan bermotor dan pabrik-pabrik. Hasil penelitian itu kemudian diterbitkan oleh Journal of American Academy of Pediatrics pada bulan Juli 2009.

Akan tetapi, bukan hanya anak-anak yang tingkat kecerdasannya dapat dipengaruhi oleh polusi. Pada tahun 2008, dilakukan penelitian oleh School of Public Health dari Harvard University yang bekerjasama dengan University of North Carolina di Chapel Hill. 

Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel orang-orang yang berusia 20-50 tahun. Para peneliti menemukan bahwa kadar ozon dalam udara yang tercemar dapat menurunkan konsentrasi, menimbulkan short term memory, dan menimbulkan respons otak yang setara dengan kemunduran otak hingga 3,5-5 tahun lebih tua dari usia sebenarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI