Suara.com - Berbicara soal kehamilan dan menjadi ibu, selain kebahagian menanti dan merawat anak, seorang ibu pertama juga sering kali mengalami berbagai masalah mental seperti kecemasan. Hal tersebut juga dialami oleh supermodel, Gigi Hadid.
Sejak kedatangan putrinya yang kini berusia 10 bulan, Khai, supermodel itu secara bertahap semakin membuka diri tentang perjalanannya menjadi ibu. Menjadi sampul terbaru Harper's Bazaar, dia membahas kecemasan selama kehamilan dan lebih khusus lagi, bagaimana kebiasaan lamanya menyelamatkan dia dari pikirannya yang mengganggu.
"Selama kehamilan, saya memiliki satu jurnal yang saya sebut jurnal baik saya dan satu jurnal yang saya sebut jurnal buruk. Mereka tidak begitu literal, tetapi satu lebih untuk kenangan, untuk Khai," kata Hadid kepada Harper's Bazaar.
Ia menulis di jurnal buruk seperti yang dia sebut itu untuk hari-hari di mana kecemasannya muncul, menyebabkan dia ragu apakah dia benar-benar cocok untuk menjadi ibu atau tidak.
Baca Juga: Waspada, Risiko Anak Lahir Kecil dan Prematur karena Pemakaian Vape saat Hamil
"[Itu untuk] kecemasan dan hari-hari saya di mana saya merasa seperti, 'Apakah saya cukup baik untuk menjadi seorang ibu?'," kata Gigi.
Di sisi lain, jurnal baik ia tulis di haru-hari terbaiknya selama kehamilan.
Duduk, berpikir, dan menulis adalah cara yang disukai Gigi untuk mengatasi pikiran dan emosinya, sekaligus hobi yang dia ambil jauh sebelum karantina. Memiliki saluran untuk mengeluarkan kecemasannya memberikan efek positif baginya saat melahirkan Khai. Ia menjadi lebih terkendali dan tenang.
Sementara itu, ada banyak penelitian menunjukkan bahwa menulis jurnal dapat bermanfaat bagi kesehatan fisik sekaligus mental.
"Menulis jurnal adalah latihan meditasi yang dapat membantu Anda memilah emosi dan memprioritaskan bagian-bagian dalam hidup," jelas Melissa Divaris Thompson, psikoterapis holistik berlisensi.
Baca Juga: Usai Menopause, Masih Bisakah Perempuan Mengalami Kehamilan?
Thompson juga mengatakan bahwa kegiatan ini dapat mengurangi kecemasan dan depresi, sekaligus membantu memahami diri sendiri secara lebih dalam.