Penelitian: Sekolah Daring Turunkan Kemampuan Akademik, Emosional, dan Sosial Anak

Sabtu, 17 Juli 2021 | 12:45 WIB
Penelitian: Sekolah Daring Turunkan Kemampuan Akademik, Emosional, dan Sosial Anak
Ilustrasi anak sekolah (Pexels/Agung Pandit Wiguna)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada konsekuensi akademis, sosial, dan emosional bagi siswa sekolah yang melakukan sekolah daring selama pandemi Covid-19. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang diambil dari Amerika Serikat. 

Melansir dari Medicinenet, studi ini melibatkan lebih dari 6.500 siswa di Orange County Public Schools di Florida yang disurvei pada Oktober 2020. 

Pada skala 100 poin, siswa tatap muka mendapat skor lebih tinggi daripada siswa jarak jauh dalam kesejahteraan sosial (77,2 berbanding 74,8), kesejahteraan emosional (57,4 berbanding 55,7) dan kesejahteraan akademik (78,4 berbanding 77,3).

"Kesenjangan yang berkembang ini konsisten di seluruh gender, ras/etnis dan status sosial ekonomi," menurut penelitian yang diterbitkan online 13 Juli di jurnal Educational Researcher.

Baca Juga: AS Tersangka Pelaku Pemerkosa Anak Tiri Ditangkap

“Khususnya, kesenjangan yang berkembang lebih besar di antara siswa di kelas 10 hingga 12 daripada di antara siswa kelas sembilan,” ujar rekan penulis studi Laurence Steinberg, seorang profesor di Temple University di Philadelphia.

Ilustrasi sekolah. (Unsplash/Jerry Wang)
Ilustrasi sekolah. (Unsplash/Jerry Wang)


Sementara perbedaan antara kedua kelompok siswa tidak besar, namun efek kecil ini signifikan ketika berdampak pada jutaan orang.

"Banyak berita telah melaporkan kisah individu remaja yang menderita kecemasan, depresi, dan tantangan kesehatan mental lainnya selama pandemi," kata penulis studi Angela Duckworth, seorang profesor di University of Pennsylvania dan pendiri dan CEO Character Lab.

"Studi ini memberikan beberapa bukti empiris pertama tentang bagaimana belajar jarak jauh telah mempengaruhi kesejahteraan remaja," tambah Duckworth.

Kesejahteraan sosial dinilai dengan menanyakan siswa tentang penyesuaian diri di sekolah, apakah ada orang dewasa di sekolah mereka yang dapat memberikan dukungan atau nasihat, dan apakah ada orang dewasa di sekolah mereka yang selalu ingin anak-anak melakukan yang terbaik.

Baca Juga: Save The Children: Angka Pneumonia Anak di Indonesia Tinggi, Pentingnya Vaksin PCV

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI