Beda Kadar Antibodi Hasil Vaksinasi Pfizer - Sinovac dan 4 Berita Kesehatan Lain

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 16 Juli 2021 | 21:32 WIB
Beda Kadar Antibodi Hasil Vaksinasi Pfizer - Sinovac dan 4 Berita Kesehatan Lain
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perbedaan kadar antibodi pada orang yang divaksinasi menggunakan pfizer dan sinovac menjadi berita kesehatan menarik paling banyak dibaca hari ini, Jumat (16/7/2021).

Ada juga kata WHO soal kemungkinan virus Corona dari laboratorium dari China hingga cara cek kesehatan jantung.

Simak rangkuman berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com, berikut ini.

1. Studi: Antibodi Penerima Vaksin Pfizer 10 Kali Lebih Tinggi Ketimbang Sinovac

Baca Juga: 6 Jenis Vaksin Covid-19 di Indonesia: Sinovac, AstraZeneca hingga Moderna

Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 Sinovac saat vaksinasi tahap pertama di Rumah Sakit Abdoel Moeleok Provinsi Lampung, Lampung, Kamis (14/1/2021). [ANTARA]
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 Sinovac saat vaksinasi tahap pertama di Rumah Sakit Abdoel Moeleok Provinsi Lampung, Lampung, Kamis (14/1/2021). [ANTARA]

Orang yang menerima vaksin virus corona Pfizer-BioNTech memiliki sepuluh kali lipat jumlah antibodi daripada yang diberi Sinovac, China. Hal ini dinyatakan oleh sebuah penelitian di Hong Kong.

Melansir dari Medical Xpress, penelitian Universitas Hong Kong (HKU), berdasarkan penelitian terhadap 1.442 petugas kesehatan, diterbitkan di jurnal Lancet Microbe pada hari Kamis (15/7/2021).

Baca selengkapnya

2. WHO: Tak Ada Tempat yang Pandeminya Selesai, akan Ada Varian Lebih Berbahaya

Ilustrasi pandemi (freepik.com/prostooleh)
Ilustrasi pandemi (freepik.com/prostooleh)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa tidak ada satu pun tempat yang pandeminya sudah hampir selesai. Badan PBB tersebut pada Kamis (15/7/2021) menegaskan bahwa bahwa varian yang lebih berbahaya kemungkinan akan muncul. 

Baca Juga: Sempat Jadi Polemik, Jokowi Akhirnya Batalkan Vaksinasi Berbayar

Melansir dari US News, WHO merilis pernyataan yang menyatakan keprihatinan tentang jenis virus corona yang sangat menular seperti varian Delta. Mereka menyimpulkan bahwa pandemi Covid-19 tetap menjadi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Baca selengkapnya

3. WHO Kembali Lirik Kemungkinan Virus Corona Bocor dari Laboratorium China

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus [Foto: Antara]
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus [Foto: Antara]

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia mengakui masih terlalu dini untuk mengesampingkan hubungan potensial antara pandemi COVID-19 dan kebocoran laboratorium.

Ia juga meminta China untuk lebih transparan ketika para ilmuwan mencari asal-usul virus corona.

Baca selengkapnya

4. Ingin Tahu Kondisi Kesehatan Jantung Anda? Coba Cek 5 Kondisi Berikut

Serangan Jantung (Envato)
Serangan Jantung (Envato)

Sudah menjadi rahasia umum bahwa jantung yang sehat adalah tanda kesehatan yang baik secara keseluruhan. Dalam hal ini, mengikuti gaya hidup yang seimbang adalah kunci untuk memiliki jantung yang sehat.

Melansir dari Healthshots, selain melakukan cek secara rutin, beberapa tanda jantung sehat bisa dirasakan oleh Anda sendiri. Dalam hal ini, berikut beberapa tanda bahwa jantung Anda sehat, antara lain:

Baca selengkapnya

5. Mengadung Zat Berbahaya, Johnson & Johnson Tarik 5 Produk Tabir Surya dari Pasaran

Johnson & Johnson. [Mark Ralston/AFP]
Johnson & Johnson. [Mark Ralston/AFP]

Johnson & Johnson baru saja melakukan penarikan terhadap lima produk tabir surya yang terbukti mengandung benzena, bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker.

Produk bermasalah tersebut dikemas dalam kaleng aerosol yaitu merek Aveeno Protect + Refresh, dan empat produk tabir surya Neutrogena yaitu Beach Defense, CoolDry Sport, Invisible Daily Defense dan UltraSheer.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI