Suara.com - Kementerian Agama tengah menyiapkan gedung Asrama Haji di berbagai daerah untuk dialihfungsikan menjadi rumah sakit darurat Covid-19.
Terbaru, Asrama Haji Pondok Gede di Jakarta Timur telah beroperasi dan menerima pasien Covid-19 sejak 9 Juli lalu.
Plt. Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama H. Khoirizi mengungkapkan, sebanyak delapan Asrama Haji di berbagai daerah kini diubah dan beroperasi menjadi tempat isolasi pasien Covid-19.
"Sebagaimana arahan Pak Menteri Kesehatan, semua asrama haji di Indonesia siap untuk membantu penanggulangan masalah Covid. Akhir-akhir ini sudah ada delapan asrama yang digunakan secara intensif sebagai, paling tidak tempat isolasi," katanya dalam webinar Satgas Penanganan Covid-19, Kamis (15/7/2021).
Baca Juga: DPRD Kota Balikpapan Usul Gedung Parkir Jadi Tempat Pasien Isolasi Covid-19
Kedelapan Asrama Haji tersebut adalah Asrama Haji Pondok Gede, Surabaya, Balikpapan, Lombok, Gorontalo, Yogyakarta, Semarang, dan Ambon. Dari delapan rumah sakit darurat, Asrama Haji Pondok Gede disebut jadi yang paling intensif terisi pasien.
Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 9 Juli lalu, telah terisi oleh 47 pasien dengan rata-rata dalam kondisi sedang.
"Kalau menurut keterangan dari teman-teman kesehatan, pasien sedang yang tidak tertampung di rumah sakit kemudian dibawa ke Asrama Haji untuk dipulihkan. Kalau membaik kemudian ringan akan dikirim ke Wisma Atlet untuk diteruskan isolasinya. Kalau dia lebih memburuk maka akan dikirimkan ke (Asrama Haji) gedung Arafah," tutur Khoirizi.
Akan tetapi, ia menegaskan bahwa prosedur terkait pendaftaran pasien hingga perawatan yang dilakukan seluuhnya menjadi kewenangan Kementeria Kesehatan. Sementara Kementerian Agama hanya menyiapkan fasilitas gedung juga isinya.
Namun berneda dengan Asrama Haji Pondok Gede, kebanyakan yang ada di daerah dialihfungsikan menjadi tempat isolasi dan karantina mandiri bagi pasien Covid. Seperti Asrama Haji di Surabaya yang paling banyak telah menampung 634 pasien hingga saat ini.
Baca Juga: GOR Matraman Belum Difungsikan Jadi Lokasi Isoman, Camat: SOP Masih Dievaluasi
"Jadi Asrama Haji di seluruh Indonesia prinsipnya kami siap untuk menampung isolasi dan karantina. Kalau nanti ada perawatan, tentu ada lembaga dan kementerian lain yang harus menanganinya," ujarnya.
Alih fungsi Asrama Haji menjadi rumah sakit darurat diakui membantu dalan mengurangi beban RS rujukan Covid-19 yang telah kelebihan kapasitas. Terutama Asrama Haji Pondom Gede, kata Sekretaris Direktorat jenderal Kementerian Kesehatan dr. Azhar Jaya, SKM.
Ia menyampaikan, bahwa RS Asrama Haji Pondok Gede memiliki dua jenis gedung untuk merawat pasien dengan kondisi berbeda. Yakni, ruangan menangani ICU atau kondisi berat berada di Gedung Arafah dengan kapasitas sekitar 100 tempat tidur.
"Itu letak lokasi di depan, mungkin sebentar lagi akan beroperasi. Dan sekarang yang baru beroperasi adalah rumah sakit darurat wisma haji yang bisa menangani gejala sampai dengan sedang. Jadi memang belum bisa menangani sampai gejala berat. Kapasitas yang nanti kami kelola kurang lebih 900 tempat tidur," paparnya.
Sampai saat ini sudah beroperasi 144 tempat tidur di Asrama Haji yang sudah terisi pasien. Menurut Azhar, besok akan ditambah 144 tempat tidur dan segera dioperasikan secara bertahap.
"Karena kita masih melakukan training terhadap SDM agar mereka benar-benar siap dan tidak tertular pasien yang kami rawat. Tentu ini jadi concern kami harus memperhatikan tenaga kesehatan karena mereka garda terakhir. Kalau mereka sakit bisa merugikan kita semua," pungkasnya.