Suara.com - Seperti obat-obatan yang lain, vaksin Covid-19 juga dapat menyebabkan efek samping, dan ini adalah hal yang normal terjadi. Namun, tidak semua orang akan merasakan efek samping vaksin Covid-19 yang sama.
Efek samping vaksin Covid-19 terjadi disebabkan tubuh sedang memberikan respons terhadap vaksin yang masuk.
Sebagian besar efek samping adalah ringan dan tidak berlangsung lebih dari seminggu. Umumnya akan hilang 1 sampai 3 hari setelah dilakukan vaksin. Bahkan beberapa orang mungkin tidak merasakan efek samping vaksin Covid-19 sama sekali.
Dilansir dari laman National Health Service (NHS) Inggris, berikut adalah beberapa efek samping vaksin Covid-19 berikut cara untuk meredakannya.
Baca Juga: BPOM Resmi Terbitkan Izin Edar, Vaksin Pfizer Diklaim Aman Bagi Usia 12 Tahun ke Atas
Efek Samping Umum
Efek samping vaksin Covid-19 yang umum cenderung ringan, tidak berlangsung lama dan bisa hilang dengan sendirinya. Contohnya seperti:
- sakit di area lengan yang mendapat suntikan
- merasa lelah
- sakit kepala
- tidak enak badan
Anda mungkin juga mengalami demam tinggi atau merasa panas maupun menggigil 1 atau 2 hari setelah vaksinasi. Untuk meredakannya, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen yang bisa dibeli di apotek tanpa resep.
Tapi Anda tidak disarankan meminum obat-obatan ini sebelum vaksinasi untuk tujuan mencoba mencegah efek samping. Minum banyak air untuk putih juga bisa membantu meringankan demam.
Jika Anda mengalami demam tinggi yang berlangsung lebih dari 2 hari, atau batuk terus-menerus serta kehilangan atau perubahan indra penciuman/perasa, Anda mungkin terinfeksi Covid-19. Sebaiknya lakukan isolasi mandiri di rumah dan lakukan tes.
Baca Juga: Bantuan AS, 1,5 Juta Vaksin Moderna Kembali Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Sore Ini
Sebagai informasi penting, Anda tidak dapat tertular Covid-19 dari vaksin. Sehingga sangat mungkin Anda telah tertular sebelum atau setelah vaksinasi.
Efek Samping Jarang Terjadi
- Reaksi alergi
Kebanyakan orang dengan alergi (termasuk alergi makanan atau penisilin) boleh mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Namun beri tahu dulu tenaga kesehatan yang bertugas sebelum divaksinasi jika Anda pernah mengalami reaksi alergi yang serius (termasuk anafilaksis).
Mereka mungkin bertanya lebih detail untuk memastikan Anda dapat ikut vaksinasi. Namun reaksi alergi serius terhadap vaksin Covid-19 sangat jarang terjadi.
Jika Anda memiliki reaksi, biasanya terjadi dalam beberapa menit. Staf yang memberikan vaksin dilatih untuk menangani reaksi alergi dan segera mengobatinya.
Kalau terjadi reaksi alergi yang serius terhadap dosis pertama vaksin, Anda tidak boleh memiliki vaksin yang sama untuk dosis kedua Anda.
- Pembekuan darah
Ada laporan kasus pembekuan darah langka yang memengaruhi sejumlah kecil orang yang divaksin Oxford/AstraZeneca. Namun belum jelas mengapa hal itu mempengaruhi beberapa orang.
Meski demikian, untuk orang berusia 40 tahun atau lebih dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan lain, manfaat dari vaksinasi dengan vaksin Oxford/AstraZeneca lebih besar daripada risiko masalah pembekuan.
- Peradangan jantung
Ada kasus radang jantung yang jarang dilaporkan setelah suntik vaksin Covid-19. Kebanyakan orang yang mengalaminya, sembuh setelah istirahat dan pengobatan sederhana.
Belum jelas apakah itu disebabkan oleh vaksin, tetapi hubungi layanan medis segera jika Anda memiliki gejala nyeri dada, sesak napas, jantung berdetak cepat, berdebar atau berdebar (palpitasi) dalam beberapa hari setelah divaksinasi.
Kapan Harus Menemui Dokter?
Itulang efek samping vaksin Covid-19 baik yang umum maupun jarang terjadi. Jika terjadi reaksi berlebih atau tidak normal pada tubuh, sebaiknya segera hubungi dokter.
Contoh reaksi tidak normal seperti kemerahan atau nyeri pada area suntikan semakin memburuk setelah lebih dari 24 jam. Selain itu, jika efek samping vaksin Covid-19 yang telah disebutkan di atas tidak mereda walau telah berlangsung beberapa hari atau minggu.