Sering Dianggap Sama, Ini Beda Keseleo dan Saraf Kejepit

Kamis, 15 Juli 2021 | 18:50 WIB
Sering Dianggap Sama, Ini Beda Keseleo dan Saraf Kejepit
Ilustrasi saraf kejepit. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang menyandingkan saraf kejepit atau hernia nucleus pulposus (HNP) dengan insiden keseleo. Hasilnya tidak sedikit masyarakat yang lebih pilih pergi ke ahli urut, alih-alih memeriksakan diri ke dokter.

Padahal antara saraf kejepit dan keseleo adalah dua penyakit yang berbeda, dan penangananya juga tidak bisa disamakan.

Pada umumnya keseleo sering juga disebut terkilir akibat cidera pada ligamen, otot, atau jaringan ikat yang menghubungkan otot dan tulang (tendon). Kondisi ini umumnya terjadi pada area yang aktif bergerak, misalnya pergelangan kaki atau belakang paha.

Sementara itu, penyakit saraf kejepit umumnya terjadi karena bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang. HNP juga dikenal dengan istilah ‘saraf terjepit’.

Baca Juga: Perbaiki Masalah Tulang Belakang, Tren Aneh Ini Tengah Diminati Lansia China

Nyeri atau sakit punggung. (Shutterstock)
Nyeri atau sakit punggung. (Shutterstock)

Saraf tulang belakang yang kejepit ini dapat menimbulkan gejala nyeri punggung bawah (pinggang), sakit punggung atas, atau nyeri pada leher, tergantung lokasi terjadinya HNP.

Spesialis Bedah Saraf dr. Mustaqim Prasetya mengatakan jika saraf kejepit butuh penanganan lebih lanjut dibandingkan sekedar pergi ke ahli urut saat keseleo.

"Kalau dibanding keseleo, saraf kejepit lebih berat. Kalau bicara keseleo berbicara jaringan ikat, dan butuh satu pemeriksaan," ujar dr. Mustaqim dalam acara diskusi virtual Klinik Utama Dr Indrajana, Kamis (15/7/2021).

dr. Mustaqim melnanjutkan jika saraf kejepit membutuhkan penanganan dan pemeriksaan yang lebih komprehensif. Pemeriksaan akan dimulai dengan menelusuri riwayat aktivitas atau kegiatan, pemeriksaan fisik, dan hasilnya dibuktikan dengan pemeriksaan MRI (Magnetic resonance imaging) yang objektif.

"Mungkin kekurangan dari pengobatan alternatif tidak ada pembuktian secara objektif yang sebenarnya, apa permasalahan struktural yang terjadi pada pasien, yang memang semuanya dimodali dengan pemeriksaan objektif," pungkas dr. Mustaqim. 

Baca Juga: Dokter Ingatkan Bahaya Laten Nyeri Punggung Bagian Bawah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI