Dipakai Indonesia, Ini Deretan Efek Samping Vaksin Covid-19 Merek Pfizer

Kamis, 15 Juli 2021 | 17:23 WIB
Dipakai Indonesia, Ini Deretan Efek Samping Vaksin Covid-19 Merek Pfizer
Ilustrasi Pfizer. [Don Emmert/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vaksin Covid-19 Comirnaty buatan Pfizer-Biontech telah mendapat izin pakai darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).

Ketua Badan POM Penny Lukito mengatakan, vaksin tersebut akan digunakan untuk program vaksinasi Covid-19 mulai dari kelompok usia 12 tahun ke atas. 

"Jadi bisa diberikan pada remaja berusia di atas 12 tahun ke atas. Diberikan secara injeksi intramuskular 0,3 ml dengan 2 kali penyuntikan dalam rentang waktu tiga minggu," kata Penny dalam konferensi pers daring, Kamis (15/7/2021). 

Keputusan untuk memberikan vaksin kepada kelompok usia 12 tahun ke atas berdasarkan kajian yang telah dilakukan bersama Komite Penasihat Ahli Imumisasi Nasional atau ITAGI.

Baca Juga: Bobol Data Vaksinasi Covid-19, Relawan Penjual Sertifikat Vaksin Ditangkap

Dipertimbangkan dari aspek keamanan dan efikasi vaksin tersebut hasilnya menunjukkan bahwa secara umum keamanan vaksin dapat ditoleransi oleh semua kelompok usia.

Penny menyebutkan efek samping yang paling umum terjadi antara lain, nyeri badan bekas suntikan, kelelahan, nyeri badan, nyeri otot, nyeri sendi, dan demam. 

"Berdasarkan data uji klinik fase 3 menunjukkan efikasi usia 16 tahun ke atas adalah 95,5 persen dan pada remaja usia 12 sampai 15 tahun adalah 100 persen," ucapnya.

Data imunogenitas juga menunjukkan pemberian 2 dosis vaksin Comirnaty  dalam selang 3 minggu itu menghasilkan respon imun yang baik, lanjut Penny.

Lantaran menggunakan platform mRNA, Penny mengatakan, bahwa vaksin buatan Pfizer-Biontech itu memiliki tempat penyimpanan khusus dengan suhu minus 90 sampai minus 60 derajat Celcius.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Anak, Dinkes Kulon Progo Rencanakan Agustus Mendatang

"Tentunya ini adalah hal yang perlu dikawal dalam pendistribusian. Namun PT Pfizer telah menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sampai ke titik penyuntikan," katanya.

Penilaian terhadap data vaksin telah dilakukan, dengan prosedur yang sama seperti semua vaksin yang telah dievaluasi oleh Badan POM.

"Mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara internasional dan vaksin yang telah memenuhi persyaratan mutu vaksin," pungkas Penny.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI