Jair Bolsonaro Alami Cegukan Kronis Selama 10 Hari, Kenali Penyebabnya!

Kamis, 15 Juli 2021 | 10:51 WIB
Jair Bolsonaro Alami Cegukan Kronis Selama 10 Hari, Kenali Penyebabnya!
Presiden Brasil Jair Bolsonaro (Instagram/@jairmessiasbolsonaro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Brasil, Jair Bolsonaro dibawa ke Sao Paulo setelah mengalami cegukan kronis dalam 224 jam penuh selama 10 hari berturut-turut.

Dokter pun berusaha menentukan kondisi yang dialami Bolsonaro membutuhkan operasi darurat atau tidak.

Sebelumnya. Jair Bolsonaro dirawat di rumah sakit di Brasilia untuk menyelidiki penyebab cegukan terus-menerus, setelah merasa sakit perut di malam hari.

Menurut keterangan Antonio Luiz Macedo, dokter yang menangani Jair Bolsonaro mengatakan presiden Brasil sudah mengeluhkan cegukan ini selama lebih dari seminggu. Akibatnya, Bolsonaro kesulitan berbicara di depan umum.

Baca Juga: Seperempat Pasien di Swiss Masih Alami Gejala Virus Corona Hingga 6 Bulan

Cegukan kronis adalah kondisi medis langka yang bisa mengganggu kehidupan sehari-hari dan menyebabkan masalah kesehatan. Penyebab cegukan kronis sendiri tidak jelas, kegembiraan, stres atau mengonsumsi makanan dan minuman tertentu bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini.

Tapi dilansir dari Medical News Today, cegukan kronis juga sering dikaitkan dengan masalah kesehatan mendasar. Sebagian besar kasus cegukan kronis merupakan kejang diafragma, sehingga kondisi yang mengiritasi bagian tubuh ini akan menjadi penyebab cegukan kronis, seperti pneumonia atau radang selaput dada.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro. (Foto: AFP)
Presiden Brasil Jair Bolsonaro. (Foto: AFP)

Cegukan kronis juga mungkin merupakan gejala penyakit gastrointestinal yang mempengaruhi lambung, kerongkongan, usus besar dan kecil, hasil, kantor empedu dan pankreas, Beberapa contohnya meliputi:

  1. Penyakit Crohn
  2. Maag
  3. Hepatitis
  4. Radang usus buntu

Ada beberapa laporan tentang orang mengalami cegukan kronis setelah operasi otak dan prosedur gastrointestinal, seperti gastrokopi. Laporan ini menunjukkan bahwa intervensi medis pada bagian tubuh tertentu bisa memicu cegukan kronis.

Beberapa obat terkait dengan cegukan kronis, termasuk obat-obatan yang dikombinasikan dengan kemoterapi dan kortikosteroid, obat untuk alergi parah dan penyakit kulit.

Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Masuk Bali, Begini Reaksi Satgas Covid-19

Komplikasi

Jika cegukan kronis berlangsung lama, kondisi ini bisa mempengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan. Satu studi tentang cegukan kronis menemukan bahwa cegukan sering terjadi ketika orang dirawat di rumah sakit dan diberi anesteri umum sebelum operasi.

Cegukan kronis dapat menyebabkan gastroesophageal reflux, di mana asam lambung bocor ke dalam pipa makanan dan menyebabkan gejala berikut:

Ilustrasi cegukan. (Pixabay/derneuemann)
Ilustrasi cegukan kronis. (Pixabay/derneuemann)
  1. Maag
  2. Rasa tidak enak di mulut
  3. Nyeri saat menelan
  4. Kembung
  5. Rasa sakit

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI