Suara.com - Belakangan ramai di media sosial seruan untuk tidak lagi memberitakan peningkatan kasus dan angka kematian Covid-19. Banyak warganet meminta media hanya memberitakan kesembuhan.
Menanggapi hal tersebut, Ahli epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman, mengatakan bahwa penyangkalan tersebut tidak akan membuat kasus Covid-19 menurun.
Ia mengatakan bahwa sesuai hukum biologi, virus corona masih akan terus menyebar dan menularkan jika tidak dikendalikan.
"Tapi harus diingat virus ini mau kita tidak peduli, menyangkal atau tidak virus ini setia pada hukum biologinya. Kalau kita tidak memahami hukum biloginya, tidak 3T dan 3M virus ini tidak peduli," kata Epidemiolog Dicky Budiman saat dihubungi Suara.com, Kamis, (15/7/2021).
Baca Juga: Viral Kepala Desa Tak Percaya COVID-19 Sampai Pasang Spanduk: Isih Penak Jaman PKI
Ia mengatakan, penyangkalan serupa memang banyak terjadi di negara yang buruk dalam penanganan pandemi Covid-19. Beberapa di antaranya seperti India, dan beberapa negara bagian di Amerika.
"Adanya penyangkalan ini terjadi di negara yang buruk, itu banyak terjadi, tapi dampaknya, akan merugikan kita semua. virusnya tidak peduli, dan akan terus berkembang," kata Dicky.
Ia menjelaskan, bahwa tanpa pemberitaan sekalipun, jika pandemi tidak ditangani dengan baik, masyarakat akan mengalami skenario terburuk yang menyebabkan kematian.
"Bukan hanya kematian tapi juga dampak jangka panjangnya, orang yang terinfeksi ini akan mengalami dampak jangka panjang, dan itu yang terjadi dalam pandemi yang disebabkan virus, itu yang akan diterima," kata Dicky.
Sejarah, lanjut Dicky, juga akan mencatat bahwa penyangkalan hari ini telah menyebabkan banyak sekali kerugian.
Baca Juga: Setelah Istri yang Hamil 7 Bulan di Gresik Meninggal, Kini Suaminya Menyusul
"Karena bagaimana bisa mengelola dan keluar dari pandemi ini dengan baik, kalau transparansi tidak ada, data juga tidak dikuasai, artinya tidak menguasai masalah, ini yang akan membawa pada perburukan." kata Dicky.