Suara.com - Sebuah penelitian baru menemukan vaksin Covid-19 mRNA nampaknya bekerja baik pada penderita sirosis. Seorang veteran AS yang menderita sirosis atau kerusakan hari juga telah menerima suntikan vaksin mRNA.
Hasilnya vaksin Covid-19 mRNA ini memberikan tingkat perlindungan yang tinggi terhadap risiko rawat inap dan kematian akibat virus corona Covid-19 pada penderita sirosis.
Temuan itu muncul ketika otoritas kesehatan federal (FDA) mengatakan ada dua kelompok orang yang menjadi perhatian terkait dengan potensi penggunaan suntikan penguat vaksin Covid-19.
Kelompok orang yang menjadi perhatian itu termasuk orang usia 75 tahun ke atas dan memiliki sistem kekebalan lemah atau gangguan kekebalan.
Para peneliti mencatat bahwa pasien sirosis memiliki disregulasi kekebalan yang berhubungan dengan hyporesponsiveness vaksin mRNA.
"Penelitian yang sedang berlangsung oleh FDA dan panel CDC ini bekerja untuk menentukan apakah, kapan dan untuk siapa suntikan penguat vaksin Covid-19 diperlukan," jelas FDA dikutip dari Fox News.

Namun, sekarang ini FDA dan CDC mengatakan orang Amerika yang sudah suntik vaksin Covid-19 lengkap tidak membutuhkan suntikan penguat atau suntikan ketiga vaksin Covid-19.
Para peneliti yang berafiliasi dengan Pusat Medis Bruce W Carter VA di Miami menerbitkan temuannya di JAMA Internal Medicine, yang telah melibatkan 20.037 veteran AS dengan sirosis dan sudah menerima setidaknya satu kali suntikan vaksin Covid-19.
Para peneliti menggunakan data nasional dari kohort Veterans Outcomes and Costs Associated with Liver disease (VOCAL) untuk melakukan penelitian.
Baca Juga: FDA Ungkap 4 Efek Samping Suntikan Vaksin Pfizer, Mengkhawatirkan!
Hasilnya, vaksin Pfizer dan Moderna bisa menurunkan risiko pasien terinfeksi virus corona Covid-19 sebesar 64,8 persen dan menurunkan risiko rawat inap atau kematian terkait virus corona Covid-19 100 persen setelah 18 hari.