Suara.com - Menopause adalah kondisi di mana perempuan berhenti menstruasi. Lalu bisakah mereka mengalami kehamilan usai menopause?
Melansir dari Healthshots, kehamilan terjadi karena pembuahan sel telur oleh sperma. Maka untuk mencapai kehamilan, ketersediaan sel telur dan sperma merupakan kebutuhan yang paling mendasar.
Menopause, yang berarti berhentinya haid didahului dengan menipisnya sel telur. Oleh karena itu, kehamilan alami tidak mungkin terjadi setelah menopause. Tetapi kehamilan dapat dimungkinkan setelah menopause pada beberapa kondisi berikut, antara lain:
- Seorang perempuan memilih untuk membekukan sel telurnya, ketika dia masih muda dan berencana menggunakannya untuk kehamilan di tahun-tahun berikutnya.
- Menggunakan telur donor.
- Prosedur peremajaan ovarium yang baru-baru ini dirancang, yang masih dalam percobaan.
Pembekuan telur sendiri telah menjadi prosedur yang sangat populer dan sukses. Perusahaan seperti Facebook dan Google mensponsori karyawan perempuan mereka untuk menjalani pembekuan telur dengan IVF (bayi tabung), sehingga mereka dapat fokus pada karir mereka dan tidak khawatir tentang menopause.
Baca Juga: 4 Tips Memperbaiki Kualitas dan DNA Fragmentasi Sperma
Prosedur ini memberi mereka kebebasan untuk merencanakan kehamilan mereka.
IVF dengan sel telur donor adalah prosedur yang sangat sukses bagi para perempuan yang belum dapat membekukan sel telur mereka lebih awal saat mereka masih muda, atau yang telah merencanakan kehamilan setelah menopause.
Ini juga bermanfaat bagi perempuan yang menderita kegagalan ovarium prematur di mana ovarium berhenti memproduksi telur pada usia dini.
Sebagian besar pusat IVF membantu perempuan menemukan donor sehat yang cocok dan memungkinkan kehamilan dengan merangsang perempuan donor dengan suntikan gonadotropin.
Selanjutnya, telurnya dipanen dengan prosedur pengambilan sel telur yang sederhana, dan kemudian embrio dibuat di Lab IVF dengan pembuahan dengan sperma pasangan penerima.
Baca Juga: 5 Foto Artis Cantik yang Sedang Hamil saat Pamer Baby Bump