Suara.com - Susu memiliki banyak manfaat terutama bagi anak-anak. Sayangnya, Ditjen PKH Kementrian Pertanian mengungkap tingkat konsumsi susu di Indonesia masih terbilang rendah dibanding negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Badan Pusat Statistik pada tahun 2020 mencatat, konsumsi susu nasional hanya sebesar 16,27 kg per kapita per tahun. Angka ini lebih rendah dibanding negara-negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia dengan 36,20 kg, Myanmar 26,7 kg dan Thailand 22,20 kg.
Selain itu, data juga menunjukkan bahwa bahan baku utama produk susu di Indonesia yaitu susu sapi masih mengandalkan produk impor yang pada akhirnya memengaruhi harga jual produk ke konsumen.
"Produksi susu sapi dalam negeri hanya bisa mencukupi sekitar 20 persen kebutuhan nasional. Sehingga sebagian besar harus diimpor. Tentunya dengan komponen impor yang cukup besar dapat berpengaruh pada harga jual," jelas Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group melalui keterangan tertulis yang Suara.com terima baru-baru ini.
Baca Juga: Top 5 SuaraJogja: Donasi Pasien RS Sardjito, Penjual Hewan Kurban Tak Berani Stok Banyak
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, OT Group meluncurkan produk susu Milk-Ido, dusu dalam kemasan botol yang diklaim menggunakan bahan utama susu sapi segar Friesian Holstein, jenis sapi perah yang dikenal memproduksi susu terbanyak dengan kualitas terbaik.
Peluncuran ini disertai dengan program donasi paket susu ke sejumlah pihak, yaitu RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet, sejumlah panti asuhan dan komunitas belajar anak-anak pemulung.
"Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, tubuh membutuhkan asupan gizi dan vitamin yang cukup agar imunitas tubuh tetap terjaga. Susu merupakan salah satu pelengkap kesempurnaan rangkaian makanan sehat yang dapat membantu meningkatkan imun tubuh," tutup Harianus.