Suara.com - Pandemi virus corona Covid-19 di tengah musim flu ini berisiko menyebabkan penyakit ganda. Para ilmuwan pun menemukan vaksin flu bisa menurunkan risiko pengembangan virus corona Covid-19 yang parah hingga 60 persen.
Sebelumnya, para peneliti telah melihat data bahwa hampir 37 ribu orang telah tertular virus corona Covid-19 di Inggris, AS, Jerman, Italia, Israel dan Singapura.
Setengah dari 37 ribu orang itu adalah kelompok orang yang sudah mendapatkan suntikan flu antara 2 Minggu dan 6 bulan sebelum didiagnosis virus corona Covid-19. Setengahnya lagi adalah kelompok yang belum suntik vaksin flu.
Akibatnya, mereka yang belum mendapatkan suntikan vaksin flu memiliki risiko 20 persen lebih berisiko dirawat di ICU karena virus corona Covid-19.
Baca Juga: Vaksin Moderna: Asal, Efek Samping, Kelebihan, Harganya
Mereka juga 58 persen lebih mungkin mengunjungi Unit Gawat Darurat (UGD), karena mengembangkan sepsis 945 persen), mengalami stroke (58 persen) dan pembekuan darah DVT (40 persen).
Tapi, menurut penelitian yang dipresentasikan pada Kongres Mikrobiologi Klinis dan Penyakit Menular Eropa (ECCMID), risiko kematiannya tidak lebih tinggi.
Para peneliti pun meyakini bahwa suntikan vaksin flu bisa meningkatkan respons kekebalan bawaan orang, yang menjadi garis pertahanan pertama ketika terinfeksi virus.
Karena, kekebalan yang kita miliki sejak lahir tidak disesuaikan dengan penyakit tertentu, seperti antibodi. Tapi, itu tetap menjadi perlindungan pertama tubuh untuk melawan virus sebelum respons imun yang lebih spesifik, seperti antibodi.
Meski begitu, Susan Taghioff, dari Fakultas Kedokteran Universitas Miami Miller menegaskan bahwa vaksin influenza tidak bisa bukanlah pengganti vaksin Covid-19. Ia tetap menganjurkan semua orang suntik vaksin Covid-19, meskipun sudah suntik vaksin flu.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Berita Viral Pria Tewas Usai Makan Durian Setelah Divaksin?
"Suntik vaksin influenza ini hanya berpotensi membantu dunia menghindari kemungkinan "twindemic", yakni wabah influenza sekaligus virus corona," kara Susan dikutip dari The Sun.
Para ilmuwan khawatir bahwa musim dingin memicu gelombang penyakit flu dan virus corona Covid-19. Namun, mereka juga tidak bisa tahu seberapa buruk kondisi itu akan terjadi.