Begini Cara Daftar Pasien Covid-19 Agar Bisa Dirawat di Asrama Haji Pondok Gede

Selasa, 13 Juli 2021 | 07:18 WIB
Begini Cara Daftar Pasien Covid-19 Agar Bisa Dirawat di Asrama Haji Pondok Gede
Penampakan gedung yang akan dipakai untuk tempat isolasi mandiri di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (29/6/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, telah dialihfungsikan menjadi rumah sakit (RS) cadangan Covid-19 sejak 10 Juli 2021. Gedung yang awalnya digunakan sebagai tempat transit calon jemaah Embarkasi Jakarta sebelum diberangkatkan ke Mekah saat musim haji tersebut hanya dikhususkan untuk pasien Covid-19 yang dalam kondisi sedang hingga berat.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir mengatakan, sebelum datang ke RS Asrama Haji Pondok Gede untuk meminta perawatan, pasien Covid-19 terlebih dahulu harus mengurus data pada aplikasi Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi Nasional (Sisrutenas).

"Sisrutenas ini diisi oleh rumah sakit atau Puskesmas terdekat dari tempat tinggal pasien. Melalui aplikasi ini nanti akan ada rujukan dan bisa dilihat riwayat dari pasien sehingga ketika berkunjung kesini bisa mendapatkan penanganan yang sesuai," kata Abdul Kadir, dikutip dari situs resmi Kementerian Agama.

Ia menambahkan, rumah sakit tersebut telah memiliki 350 tenaga kesehatan yang berasal dari berbagai daerah, 78 di antaranya merupakan dokter spesialis.

Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Bagikan Obat Gratis Bagi Pasien Covid-19 Isoman, Ini Syaratnya

"Nakes yang kami tugaskan merupakan tenaga profesional yang berpengalaman di bidangnya dan semua menginap di asrama," ujar Kadir.

Ada lima gedung yang disiapkan sebagai tempat perawatan pasien Covid-19. Satu gedung di antaranya sudah digunakan untuk perawatan intensif pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat, yakni Gedung Arafah. Terdapat dua gedung lainnya yang digunakan sebagai tempat tinggal para tenaga kesehatan.

Diungkapkan Kadir bahwa pengelolaan manajemen RS Asrama Haji merupakan perpanjangan dari beberapa rumah sakit. Yakni, RS Dharmais, RS Harapan Kita, RS Kota, RS Marzoeki Mahdi Bogor, serta RS Ibu dan Anak Bunda.

"Kita mengoptimalkan semua pelayanan di seluruh gedung yang ada di asrama haji, menyiapkan tempat sebanyak-banyaknya, ekstensi (perluasan) rumah sakit di bawah agar kita dapat memonitor secara langsung dan tentunya lebih terkoordinir," ucap Kadir.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga telah menginformasikan bahwa RS Cadangan Covid-19 Asrama Haji itu berkapasitas 900 kamar. Juga akan dibangun 50 kamar, sehingga total akan ada 950 tempat tidur.

Baca Juga: Benarkah Air Kelapa Mampu Obati Pasien Covid-19? Dokter Gizi ini Ungkap Faktanya

Budi juga melakukan instruksi agar semua IGD diubah menjadi ruang isolasi sehingga bisa langsung menampung pasien. Sementara IGD yang dibangun di luar gedung rumah sakit dengan bekerjasama bersama BNPB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI