Suara.com - Banyak orang tidak pernah mengira bahwa kotoran telinga bisa jadi salah satu cara mendeteksi diabetes yang dialami seorang.
Umumnya kotoran telinga diproduksi oleh bagian luar saluran telinga, dan terdiri dari minyak alami dan keringat, bercampur dengan sel-sel kulit mati dan rambut.
Seorang cenderung punya dua jenis kotoran telinga dan itu semua tergantung pada genetika.
“Beberapa orang akan memiliki kotoran telinga yang kering dan bersisik, yang lain akan memiliki kotoran telinga yang lebih lembut dan lembab yang berwarna coklat atau oranye," kata Kepala audiolog Specsavers, Gordon Harrison,
Baca Juga: Buah Matoa Bisa Usir Diabetes Hingga Penyakit Jantung
Ia menjelaskan, bahwa istilah medis yang benar untuk kotoran telinga adalah serumen. Kotoran telinga yang sehat dapat bervariasi dalam warna, dari putih, kuning, coklat atau hitam.
Jika kotoran telinga berwarna hijau atau bau, atau jika telinga berdarah, itu bisa mengindikasikan infeksi. Oleh sebab itu Misha Verkerk, Direktur Klinis Perawatan Telinga Auris, menyarankan untuk segera cek ke dokter.
Tapi yang menarik, zat dalam kotoran telinga bisa memberi kita beberapa petunjuk untuk kesehatan, saran Verkerk.
“Para peneliti di University College London menemukan bahwa penumpukan hormon stres kortisol dapat dideteksi dalam kotoran telinga.
“Ini bisa menjadi cara untuk memantau kesehatan mental atau memutuskan siapa yang akan mendapat manfaat dari obat antidepresan.
Baca Juga: Menurut Ahli, Begini Cara Diabetes Mempengaruhi Kesuburan Pria dan Wanita
Ia menjelaskan, para peneliti yang sama juga menemukan bahwa kadar gula dapat diukur dalam kotoran telinga, yang dapat berarti bahwa kotoran telinga dapat digunakan untuk mendeteksi atau memantau diabetes.”
Diabetes tipe 2 adalah kondisi umum yang menyebabkan kadar gula (glukosa) dalam darah menjadi terlalu tinggi.