Memasuki Bulan Juli, Waspada Penyakit Musim Panas Mengintai

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 12 Juli 2021 | 16:06 WIB
Memasuki Bulan Juli, Waspada Penyakit Musim Panas Mengintai
Ilustrasi musim panas. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memasuki bulan Juli, sejumlah negara di dunia mulai memasuki musim panas. Pakar mengingatkan sejumlah penyakit yang rentan menyerang di musim panas.

Dr Serpil Kilinc, dari Bayindir Health Group Turki, mengatakan bahwa sejumlah penyakit musim panas mulai dari heatstroke (serangan panas), infeksi, hingga gigitan serangga dan keracunan makanan mengintai Anda.

Melansir Anadolu Agency, heatstroke alias serangan panas bisa menyerang Anda ketika beraktivitas di luar ruangan. Serangan panas terjadi ketika tubuh sulit menyeimbangkan temperatur di dalam tubuh.

Gejala yang paling umum ditemui antara lain badan terasa panas, kulit kering, detak jantung dan napas meningkat, hingga sulit konsentrasi.

Baca Juga: Ingin Pelesir Naik Vespa Menikmati Musim Panas di Italia? Ayo Ikut "Luca"

Ilustrasi nyamuk. (Shutterstock)
Ilustrasi nyamuk. (Shutterstock)

Kilinc juga mewanti-wanti tentang risiko keracunan makanan yang terjadi akibat kontaminasi bakteri. Jika Anda muntah-muntah, diare, dan mengalami sakit perut, patut dicurigai mengalami keracunan makanan.

Risiko penyakit musim lain adalah infeksi yang ditularkan lewat serangga. Salah satunya adalah demam berdarah dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti.

"Berpiknik di luar rumah misalnya, bisa meningkatkan risiko gigitan serangga. Nyamuk misalnya, diketahui bisa menularkan beberapa penyakit seperti malaria, demam berdarah," tuturnya.

Untuk mengurangi risiko serangan penyakit pada musim panas, dr Kilinc menganjurkan Anda untuk keluar rumah menggunakan kacamata hitam dan toipi.

"Jangan lupa juga gunakan tabir surya untuk melindungi kesehatan kulit. Gunakan juga pakai yang berbahan tipis dan warna cerah. Penting juga cukupi kebutuhan cairan Anda dengan minum air putih," tuturnya.

Baca Juga: Masuki Musim Panas, Kasus COVID-19 Inggris Meningkat 4 Kali Lipat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI