CDC dan FDA Kompak Tegaskan Dosis Ketiga Vaksin Covid-19 Belum Diperlukan

Senin, 12 Juli 2021 | 14:30 WIB
CDC dan FDA Kompak Tegaskan Dosis Ketiga Vaksin Covid-19 Belum Diperlukan
Ilustrasi Vaksin Gotong Royong. (Dok: Mayora Group)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas kesehatan Amerka Serikat, yakni Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) sama-sama menegaskan bahwa masih belum diperlukan penambahan dosis vaksin (booster) menjadi tiga dosis. 

Badan-badan federal tersebut mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa dosis penguat vaksin virus corona saat ini tidak diperlukan. Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah Pfizer mengumumkan akan meminta persetujuan peraturan untuk suntikan ketiga.

"Orang Amerika yang telah divaksinasi lengkap tidak memerlukan suntikan booster saat ini," kata CDC dan FDA dalam sebuah pernyataan bersama.

Badan-badan tersebut mengatakan bahwa mereka masih dalam proses yang ketat dan berbasis sains untuk mempertimbangkan  kapan booster mungkin diperlukan.

Baca Juga: SK Kemenkeu Turun, DPRD: Pemda DIY Harus Segera Alokasikan Danais untuk Covid-19

"Proses ini memperhitungkan data laboratorium, data uji klinis, dan data kelompok yang dapat mencakup data dari perusahaan farmasi tertentu, tetapi tidak bergantung pada data tersebut secara eksklusif," kata mereka. 

Ilustrasi Vaksin Covid
Ilustrasi Vaksin Covid


"Kami terus meninjau data baru apa pun yang tersedia dan akan terus memberi informasi kepada publik. Kami siap untuk dosis penguat jika dan ketika sains menunjukkan bahwa itu diperlukan," imbuhnya. 

Pernyataan itu muncul setelah Pfizer pada hari Kamis (8/7/2021) mengatakan ada data yang mendorong uji coba dosis vaksin virus corona ketiga yang sedang berlangsung. Selain itu pihaknya akan segera mengajukan otorisasi penggunaan darurat untuk suntikan booster.

Seorang pejabat CDC bulan lalu mengatakan bahwa rekomendasi untuk suntikan booster kemungkinan hanya terjadi setelah ada bukti yang menurut mereka berpengaruh pada perlindungan  penyakit, seperti penurunan efektivitas vaksin atau deteksi varian yang secara substansial berdampak pada perlindungan vaksin.

Baca Juga: Nakes Covid Banyak Tumbang, Pemerintah Rekrut Dokter dan Perawat Baru Lulus Sekolah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI