Ini Beda Gejala Gerd Pada Bayi, Balita, dan Remaja

Senin, 12 Juli 2021 | 11:45 WIB
Ini Beda Gejala Gerd Pada Bayi, Balita, dan Remaja
Ilustrasi anak sakit perut, Gerd. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam beberapa kasus, kata dokter Eva, terkadang gerd juga disertai dengan nyeri perut atau nyeri dada.

"Atau batuknya lama, kadang-kadang yang parah juga bisa menyebabkan sesak," imbuhnya.

Pada anak yang lebih besar dari balita, gejala bisa ditimbulkan dengan sering muntah dan jika sudah parah, bisa sampai berdarah. Akibatnya, anak bisa alami anemia.

"Tapi tidak semua anemia (gejala gerd). Jadi harus ada muntah dulu. Kemudian bisa juga anak alami gangguan tidur, terbangun malam-malam lalu nangis. Kadang-kadang juga sakit perut. Pada anak yang sudah agak besar giginya keropos, itu juga harus hati-hati. Kalau gigi keropos kemungkinan asam lambung sudah naik sampai ke mulut akhirnya menimbulkan erosi pada gigi," paparnya.

Pada gejala yang berat, gerd bisa menyebabkan radang paru berulang dan napas berbunyi. Sedangkan pada anak remaja, karena sudah bisa mengekspresikan kondisi yang dirasakannya, biasanya anak akan mengatakan tenggorokannya terasa panas seperti terbakar.

Juga sakit leher, suara serak setelah makan sesuatu, mmulit asam, hingga merasa makanan tersangkut di tenggorokan akibat terhambat oleh asam lambung yang naik ke pipa tenggorokan.

"Terakhir juga bisa sebabkan batuk kering dan napas berbau asam," jelasnya.

Pada anak dengan kondisi kesehatan tertentu, gerd bisa jadi makin parah. Dokter Eva menyebut, anak-anak yang obesitas atau terlalu sering makanan asam, cokelat, juga minuman yang mengandung kafein bisa memperbiruk kondisi gerd.

"Makanan yang berlemak juga bisa menimbulkan asam lambung naik. Makanan yang digoreng atau yang pedas termasuk juga bawang putih, bawang merah, dan tomat," pungkasnya.

Baca Juga: Awas! Ini 4 Risiko Makan Nanas Berlebihan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI