Suara.com - Masalah membaca di masa kanak-kanak dikaitkan dengan skor memori yang lebih buruk pada usia 43 tahun tetapi tidak dengan tingkat penurunan memori. Hal ini dinyatakan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan online 6 Juli di Journal of Epidemiology & Community Health.
Melansir dari Medical Xpress, Amber John, Ph.D., dari University College London dan rekan meneliti hubungan longitudinal antara masalah membaca masa kanak-kanak dan fungsi kognitif dari pertengahan dewasa (usia 43 tahun) hingga usia tua (usia 69 tahun).
Masalah membaca diukur pada usia 11 tahun dan memori verbal. Kecepatan pemrosesan dinilai pada usia 43, 53, 60 hingga 64, dan 69 tahun. Selain itu, pada usia 69 tahun peneliti juga menilai Addenbrooke's Cognition Examination (ACE).
Para peneliti menemukan bahwa masalah membaca dikaitkan dengan memori verbal yang lebih buruk di intersep (43 tahun), tetapi tidak terkait dengan tingkat penurunan dari usia 43 menjadi 69 tahun di antara 1.726 peserta.
Baca Juga: Manfaat Baca Buku: Melatih Kemampuan Berpikir Hingga Atasi Masalah Mental
Tidak ada hubungan untuk masalah membaca dengan intersep atau penurunan kecepatan pemrosesan memori di antara 1.730 peserta.
Orang yang tidak memiliki masalah membaca memiliki tingkat skor yang lebih tinggi di bawah ambang batas klinis ACE-III.
Ada hubungan antara masalah membaca dan total skor ACE-III yang lebih buruk dan semua skor domain pada usia 69 tahun pada 1.699 peserta.
"Temuan ini penting karena meningkatkan pemahaman saat ini tentang faktor risiko awal penuaan kognitif dapat menjadi manfaat potensial untuk membangun model prediksi yang lebih baik," tulis para penulis.
Baca Juga: 5 Buku Terjemahan Korea yang dapat Membuatmu Merasa Baik-Baik Saja