Mungkinkah Mantan Pasien Covid-19 Terinfeksi Corona Varian Delta? Begini Kata Pakar

Sabtu, 10 Juli 2021 | 14:49 WIB
Mungkinkah Mantan Pasien Covid-19 Terinfeksi Corona Varian Delta? Begini Kata Pakar
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan kekhawatirannya terhadap varian virus baru Covid-19, yakni varian delta. Varian ini disebut bisa melamahkan kerja vaksin yang telah tersedia. 

Dalam hal ini, banyak yang bertanya-tanya apakah orang yang pernah terinfeksi bisa terinfeksi kembali. Melansir dari Healthline, kekebalan setelah infeksi sebelumnya dalam banyak kasus bisa melindungi orang dari infeksi ulang.

Sementara jika infeksi ulang terjadi maka gejalanya cenderung ringan.

Tetapi kekebalan bervariasi secara signifikan dari orang ke orang, jadi sementara banyak orang memasang respons imun yang kuat dan tahan lama yang melindungi mereka dari delta setelah infeksi sebelumnya. Namun beberapa mungkin menghasilkan respons imun yang lemah dan tetap berisiko.

Baca Juga: Selesai Isolasi Mandiri, Penyintas Tetap Perlu Waspadai Gejala Tambahan

Karena masih belum diketahui secara jelas, beberapa ahli menyarankan orang yang pernah terinfeksi Covid-19 setidaknya perlu mendapatkan satu dosis vaksin untuk meningkatkan kadar antibodi mereka.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)


Namun para ahli juga merekomendasikan bahwa orang yang pernah memiliki Covid-19 untuk mendapatkan vaksinasi lengkap, baik dengan dua dosis suntikan messenger RNA (mRNA) atau satu dosis vaksin Johnson & Johnson.

“Kami tahu bahwa infeksi ulang bukanlah kejadian umum, setidaknya dalam jangka pendek dengan varian asli virus serta beberapa varian lainnya,” kata Dr. Amesh Adalja, seorang sarjana senior di Johns Hopkins Center for Health Security dan ahli penyakit menular.

Studi dari Qatar menemukan bahwa kemungkinan infeksi ulang sama rendahnya di antara mereka yang sebelumnya memiliki Covid-19 dan mereka yang divaksinasi.

Usai infeksi, beberapa orang mungkin telah menghasilkan kekebalan yang kuat dan tahan lama setelah tertular virus corona lagi. Sementara orang lain mungkin telah menghasilkan respons kekebalan yang lebih lemah.

Baca Juga: 21.182 Warga Pasaman Barat Telah Divaksin COVID-19

"Kekebalan setelah infeksi sebelumnya sangat bervariasi dari satu orang ke orang lainm mungkin hampir tidak ada dan tidak bertahan lama untuk beberapa orang," kata Dr. Richard A. Martinello, spesialis penyakit menular Yale Medicine dan profesor di Yale Sekolah Kedokteran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI