Nadia: Stok Oksigen Langka Karena Rantai Distribusi Belum Optimal

Sabtu, 10 Juli 2021 | 00:05 WIB
Nadia: Stok Oksigen Langka Karena Rantai Distribusi Belum Optimal
Tim kepolisian Polda Jateng mengawal distribusi tabung oksigen ke rumah sakit. [Humas Polda Jateng]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi mengungkap kelangkaan stok oksigen di sejumlah lebih disebabkan rantai distribusi yang belum optimal. Karenanya pemerintah akan menambah pasokan oksigen serta mengupayakan penyaluran ke daerah-daerah dipercepat.

Saat ini kapasitas produksi oksigen di Indonesia mencapai 866.000 ton per tahun dengan utilisasi produksi pertahunnya 638.900. Sebanyak 75 persen digunakan untuk industri dan hanya 25 persen yang dipakai medis.

“Kami telah mendapatkan komitmen dari Kementerian Perindustrian agar konversi gas industri ke oksigen medis diberikan sampai dengan 90 persen,” kata Nadia dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Jumat (9/7/2021).

Dengan konversi tersebut, Nadia menyebutkan kalau jumlah oksigen yang bisa didapatkan untuk memenuhi kebutuhan nasional mencapai 575.000 ton.

Baca Juga: Lonjakan COVID-19 di Banyuwangi, Kebutuhan Oksigen Capai 400 Tabung Per Hari

Untuk saat ini, kapasitas oksigen yang ada, akan dimaksimalkan di tujuh provinsi di Jawa-Bali. Itu dikarenakan meningkatnya kasus Covid-19 sebanyak enam sampai delapan kali lipat.

Berdasarkan data Kemenkes, saat ini total kebutuhan oksigen untuk perawatan intensif dan isolasi pasien Covid-19 mencapai 1.928 ton per hari, sementara kapasitas yang tersedia ada 2.262 ton per hari.

Selain mengandalkan industri dalam negeri, pemerintah juga menerima bantuan dari pemerintah Singapura, Australia, dan China yang terdiri dari sarana dan prasarana kesehatan di antaranya ventilator, tabung oksigen kosong, oksigen konsentrator, dan lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI