Ketika pembuluh darah dan sistem kardiovaskular lainnya rusak, kondisi ini bisa memicu disfungsi ereksi. Jannini menduga kondisi ini bisa bertahan lama setelah serangan awal virus corona berlalu.
Dr. Ryan juga menjelaskan bahwa ereksi yang dialami manusia itu dihasilkan dari aliran darah, tak seperti mamalia lainnya yang memiliki tulang di penis untuk membantu ereksi.
"Jadi, apapun yang bisa mempengaruhi kemampuan arteri memberikan suplai darah yang cukup untuk membuat ereksi secara efektif bisa menyebabkan disfungsi ereksi," kata Dr Ryan.
Mengingat virus corona Covid-19 bisa menyebabkan peradangan otot jantung atau miokarditis, maka disfungsi ereksi mungkin saja terjadi akibat infeksi virus corona Covid-19.